• Beranda
  • Twitter
  • Pesbuk
  • Sosbud
  • Polhuk
  • Sastra
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Asal Mula
  • PKn
  • SKI
  • Biologi
  • Fisika
  • SEDERHANA



    1) #Sederhana itu memperindah semua. Yang berkuasa jadi mulia. Yang jelata bermartabat. Yang kaya kan dicinta. Yang miskin terhormat.

    2) #Sederhana itulah; bukan kemegahan gemerlap; yang lebih mudah mengundang doa-doa yang tulus lagi rahasia. Dan juga cinta.

    3) #Sederhana memang membuat kita rendah; di mata para pihak yang mengukur kemuliaan dengan dunia fana. Ia kehinaan semu; tak ada ruginya.

    4) #Sederhana dalam makan, meringankan badan. Sederhana dalam pakaian, meringankan perjalanan. Sederhana dalam papan, meringankan perjuangan.

    5) #Sederhana dalam fikir, memudahkan tindakan. Sederhana dalam tutur, memudahkan hubungan. Sederhana dalam tampil, memudahkan kepemimpinan.

    6) #Sederhana dalam takut, menjauhkan maksiat. Sederhana dalam harap, menguatkan taat. Sederhana dalam cinta, melezatkan ibadat.

    7) #Sederhana dalam tabligh memudahkan fahaman; sederhana dalam tazkiyah menjernihkan ma'rifat; sederhana dalam ta'lim mengokohkan agama.

    8) #Sederhana dalam dakwah menyentuh bagi ruh; sederhana dalam hijrah meluaskan berkah; sederhana dalam jihad menggelorakan pengorbanan.

    9) #Sederhana dalam keluarga, mengeratkan ikatan; sederhana dalam berteman, mengikis dengki; sederhana dalam bermasyarakat, menegaskan hormat.


    *****
    - Salim A. Fillah -
     

    Berdoa kok di Facebook??

    Baru saja saya lihat seorang pemilik akun fesbuk mengupload foto ini,

    suber gambar: http://goo.gl/4RcCmw
     
    Jadi ingat masa-masa SD dulu. Rasanya gak pernah sekalipun melihat ada teman SD yang berani melakukan apa yang terlihat di foto. Bahkan saat SMP pun rasanya gak pernah lihat begituan. Mungkin jaman sudah berubah. Tapi bagaimana perubahan bisa jadi seperti itu? Apakah salah lembaga pendidikan? Heuheu pertanyaan kuno. Sehebat apapun sekolah, waktu mendidiknya hanya lima sampai 8 jam, 16 hingga 19 jam dilewati anak di luar sekolah. Pengaruh dunia luar sedemikian hebat sehingga pola perilaku anak tumbuh menjadi semakin mengkhawatirkan. Mungkin itulah alasan mengapa pesantren, boarding school, dan fullday school dipilih banyak orangtua.

    Lalu kemudian beberapa waktu lalu saya lihat video ini,


    sumber video: http://goo.gl/ACBhSB

    Setidaknya ini jadi tamparan keras untuk semua, bahwa media itu bisa menyebarkan kebaikan, tapi juga bisa menyebarkan keburukan. Dalam arti lain, media itu bisa mengajarkan kebaikan, bisa juga mengajarkan keburukan. Dalam arti lainnya lagi, media itu bisa jadi ladang pahala tak berputus, bisa juga tabungan dosa yang tak terputus. Maka beruntunglah pemilik televisi yang mempersembahkan tayangan mendidik untuk pemirsa. Karena ketika misalnya ada acara tv menayangkan tata cara berwudlu yang benar, setiap orang yang mengamalkannya  insya Allah jadi pahala untuk yang menayangkan tayangan tersebut.

    Peluang amal yang besar melalui media ini sangat dimanfaatkan oleh para ustad untuk menebar kebaikan. Karenanya jangan heran banyak ustadz yang suka twitteran dan main istagram. Mereka sadar, betapa media sosial begitu cepat menyebarkan informasi apapun. Satu nasehat yang baik dari mereka, jika dilihat dan diamalkan pembacanya, pahala mengalir untuk yang menyampaikan.

    Karenanya saya heran mengapa orang menulis doa di fesbuk harus dikritik habis-habisan. Katanya, "Berdoa kok di facebook??". Apa yang salah dengan nulis do'a? Riya tidaknya penulis doa itu bukan urusan kita. Daripada nulis yang kasar-kasar dan jorok kan jauh lebih baik nulis doa. Si Pengkritik seolah mengajak kita berpikir bahwa si penulis doa hanya berdoa di facebook, di luar itu dia tidak berdoa. Jangan mikir begitu, kita harus husnudzon, mungkin ketika ba'da shalat wajib maupun shalat sunah, doanya jauh lebih banyak dan jauh lebih khusyu daripada yang kita lakukan. Kalau untuk perilaku diri sendiri, kita harus terus berevaluasi tentang riya dan tidaknya.

    Lalu ada juga yang ketika seseorang membagi nasehat untuk berjilbab via fesbuk, langsung dikomen, "Urus saja hidup lo sendiri! Kaya idup lo udah bener aja!". Dampak dari banyaknya kritikan semacam itu kemudian membuat para remaja takut untuk memosting nasehat-nasehat islami. Heuheuheu.. Ini tantangan, ini ujian, setiap peluang pahala akan selalu diikuti dengan ujiannya. Tapi tetap harus terus memperbaiki cara, karena siapa tahu bukan konten nya yang mereka benci, tapi caranya. Tidak sedikit orang memberi nasehat tapi seperti menyebar spam.

    Karenanya saya tidak melarang anak didik saya untuk fesbukan atau twitteran, atau apapun, silahkan saja dengan catatan jangan berlebihan. Tapi alangkah sangat senangnya saya, jika melalui itu semua mereka bisa menebar manfaat. Dan alangkah sedihnya saya, jika melalui itu semua, mereka malah memamerkan perilaku-perilaku nakal yang bahkan orangtua merekapun tidak akan senang melihatnya.
    ------------------------
    - Eki P. Sidik -


    Ubah Mindset Tentang Uang

    Iwan (nama fiktif) bercerita, ketika kecil ibunya mengatakan "Orang kaya itu serakah. Mereka menghasilkan uang dari keringat orang-miskin." Lanjut ibunya: "Kamu seharusnya memiliki uang sekedarnya saja. Kalau berlebihan, kamu jadi tamak seperti hewan." Itu doktrin ibunya bertahun. Tidak diperlukan seorang profesor untuk membayangkan apa yang ada di dalam otak bawah sadar Iwan. Tak heran, kemudian ia selalu dijauhi uang.

    Dia scr verbal dikondisikan ibunya utk percaya, orang kaya itu serakah. Oleh krn itu, pikirannya mengaitkan kaya dgn serakah, suatu yg buruk. Krn dia tidak ingin menjadi buruk, scr tidak sadar, dia tak bisa menjadi kaya. Iwan menyayangi ibunya & tak ingin ibunya kecewa krn dirinya. Jelas, berdasar keyakinan & doktrin ibunya, bila dia kaya, ibunya tak akan senang. Maka, yang ia lakukan adalah menjauh dr uang, tanpa sadar. Kalaupun ia dapat uang, uang akan segera menyingkir darinya. Krn otak bawah sadarnya merekam, kalau berlebihan, ia spt hewan. Doktrin ibunya.

    Kita mungkin berpikir, kalau disuruh memilih antara kaya atau disetujui ibu, yah pilih saja menjadi kaya. Tp pikiran tak bekerja seperti itu. Tentu saja, kekayaan terlihat seperti pilihan yang logis. Akan tetapi, dalam kebanyakan kasus, emosi hampir selalu akan menang. M-e-n-a-n-g. Pemahaman kita ttg uang selama bertahun2 dirancang oleh orangtua & sekolah. Kadang itu negatif. Inil yg sering membuat kt terjauhkan dr uang. Sekiranya terlanjur negatif begitu, kita perlu mempositifkan segera. Dg bacaan, pergaulan & mentor. Bukan pekerjaan sehari dua hari. Tp bisa.

    "Fortuner, Pajero, Everest, CRV, Captiva, X-Trail" Sbgn orang, membaca merek-merek ini, hati lgsg bergemuruh. Gak enak. Kdg spt dipermalukan. Kalau hati kita merasa tidak enak spt itu, ada kemungkinan kita memiliki mindset yg negatif thdp uang & kekayaan. Ini perlu dibenahi segera. Kalau lihat orang jalan2 ke luar negeri, biasa aja. Mestinya turut senang. Maka itu akan jadi doa & keselarasan, agar kita bisa sedemikian. Kalau lihat orang pakai Land Cruiser, biasa aja. Mestinya turut bahagia. Maka itu akan jadi doa & keselarasan, agar kita bisa seperti itu.

    Sbgn kita, melihat orang jalan2 atau punya barang bagus, langsung nuduh dia pamer & sombong. Lha kita tahu dari mana hati orang? Ridha thdp pencapaian orang lain, akan memudahkan pencapaian & rezeki kita. Dengki? Maka menjauhlah semua. Kalau sy posting foto di LN, banyak yg komen sy sombong. Tapi kalau foto di kota kecil di dlm negeri, gak gitu komennya. Pdhl kan sama saja. Kata-kata salah yg diulang berkali-kali bs membuat kita 'terjebak miskin' bertahun-tahun... Apa maksudnya? Yuk kt bahas.

    Programming secara verbal... Apa maksudnya? Yang jelas, ini berdampak baik juga buruk. Tergantung bgm kita dipahamkan selama ini. Spt apa vibrasi hati Anda saat mendengar kata uang, sejahtera & kaya? Apa respons hati Anda saat orang lain dalam tahap tumbuh & berkembang? Kata-kata (verbal) sangat beepengaruh... Bisa menggiring kita utk menerima atau menolak sesuatu. Sekali lagi, tergantung bgm kita dipahamkan.

    Ada bbrp frasa yg negatif seperti 'uang sebagai sumber kejahatan, orang kaya itu serakah, uang itu jahat, harta itu kotor' Ini mesti dibuang. Frasa lain 'Anda harus bekerja keras utk menghasilkan uang, uang tidak tumbuh di pohon, Anda tidak bisa menjadi orang kaya sekaligus soleh'. Frasa negatif lain 'Uang tidak bisa membeli kebahagiaan, orang kaya makin kaya orang miskin makin miskin' Ini juga mesti disingkirkan. Frasa lain 'Kaya itu bukan untuk orang-orang seperti kita, tidak semua orang bisa kaya, harta tidak akan pernah cukup' Ini pun amat negatif. Nah, kalau di kepala kita masih terngiang-ngiang kata-kata tadi, maka sulitlah utk menjadi kaya...

    Kata-kata & frasa tadi, mesti dibuang. Disingkirkan. Jika tidak, itu akan menjadi jebakan bagi kita, sulit utk keluar dari kemiskinan. "Aku yakin nasibku baik & dipertemukan dgn orang-orang baik." Walaupun lagi susah, batinkan kata-kata itu selalu :) "Di kotaku, aku adalah orang yg paling beruntung," ucapkan itu dlm hati & yakini. Insya Allah sekian persen akan terjadi.
    ______________
    - Ippho Santosa -

    sumber gambar: @ipphoright





    Membela Cita-Cita, Bukan Cinta Citata

    1) Indonesia ini negeri indah namun sarat masalah. mari turun tangan berkolaborasi. Mari melompat bukan jalan di tempat.

    2) Indonesia ini negeri indah namun sarat masalah. Mari jadi inovator yang bersaing bukan melulu jadi komentator yang bising.

    3) Bung Karno mengatakan "Never leave history". Mari belajar sejarah Jepang, Korea dan Tiongkok, agar tahu kenapa peradaban mereka bisa melompat.

    4) Dua kultur kenapa Indonesia susah maju: 1) terbiasa melanggar aturan dari skala kecil sampai dengan skala besar. 2) Terbiasa medioker dalam etos kerja. Mari berubah.

    5) Dua kultur kenapa Indonesia insha Allah akan maju: 1) guyub gotong royongnya keren 2) Secara sosiologis cenderung bahagia walau pas-pasan. Pertahankan

    6) Untuk para pemuda, miliki 3 nilai ini: Berbadan sehat karena rajin olahraga, Berotak cerdas karena rajin belajar, dan Berahlak mulia krn rajin ibadah.

    7) Saat ini kita prihatin dengan masalah KPK-Polri. Namun kita harus optimis. Negeri ini terlalu keren dan istimewa untuk kita pesimisi dan khianati.

    8) Hidup membela cita-cita ini tidak mudah, namun tidak boleh menyerah.

    9) Membela cita-cita, bukan cita-citata. selamat istirahat untuk sahabat semua.

    -------------------------
    catatan: 
    *Medioker : Kerja asal jadi

    ******
    - Ridwan Kamil -

    Sumber foto: @ridwankamil

    Al-Quran Itu Beda

    Al Qur'an itu beda. Bacaan yang beda. Ga bisa kita bilang, bila ga ngerti, lalu dikatakan percuma. Beda. Al Qur'an itu beda. Kita baca buku bahasa asing, Perancis, Rusia, China, Turki, misalnya. Lalu ga ngerti. Beda dengan baca al Qur'an walo sama-sama ga ngerti. Jangankan baca, liatin al Qur'an doangan, ga baca, sebab ga ngerti. Ato denger doang, dalam keadaan yang baca dan yang denger ga ngerti, tetep berkah.

    Bahasanya: Bukan percuma. Tapi lebih hebat lagi. Lebih bagus lagi. Jika kemudian bisa ngerti, bisa paham. Jangan dibilang percuma baca dan ngafal tanpa ngerti. Yang begini, bukan buat diperdebatkan. sehingga tampak bukan seperti orang pinter. Tapi lebih ke ga mau nerima nasihat. Yang begini, bukan untuk didebatin. tapi untuk lebih didalemin lagi, kenapa jadi beda begitu.

    Bila merasa ngerti, lebih baik langsung ngajarin yang dah mau baca, apalagi dia mau ngafal, dengan serangkaian pengajaran agar dia paham. Dan ga dibenarkan juga hanya baca terjemahan aja. Dengan dalih buat apa? Percuma gue ga ngarti baca arabnya. Lagian gue bukan Arab. Jangan kebencian, atau ketidaksukaan kita kpd sebagian Arab, lalu menyamaratakan juga apa-apa yg dari Arab. Lebih baik fair, positif, dan doa.

    Secara kita juga ga mau negeri ini dibilang negeri korup. Secara emang ada banyak pejabat yang korup. kita ga suka disebut begini.  Kita juga ga suka disebut negeri tukang boong, negeri tukang zina, negeri maling, negeri teroris, negeri yang suka ribut terus. Ga suka. Karena itu, jangan juga mengatakan 1 negeri, apalagi seluruh Arab, sebagai bangsa barbar, bangsa saling bunuh. Jangan. keluarnya harus baik dan doa.
     
    Mengetahui isi Qur'an, sama penting dengan bisa baca. Bahkan terus belajar mmperbaiki bacaan, sama penting dg S2, S3, dan seminar ini itu. Harusnya malah saya blg, lebih baik dari mempelajari apapun di luar kitab suci. Tapi tar tambah berbantah-bantahan, he he he.
     *****
    Oleh: Ust.Yusuf Mansur

    ustd Yusuf Mansur
     

    Jika Cinta KPK, Biarkan BW Diadili

    Nonton berita seru juga. Orang-orang turun ke jalan mendukung Bambang Widjojanto yang ditahan di Mabes Polri. BW ditahan atas dugaan kasus sengketa pilkada beberapa tahun silam. Menariknya, BW ditahan setelah KPK menjadikan salah satu Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi. Kejadian ini kemudian membuat orang-orang menyebutnya "KPK vs Polri" atau "Cicak vs Buaya" karena KPK dan Polri seperti saling balas.

    Rangkaian peristiwa ini dimulai dengan "keanehan" Jokowi yang memaksakan pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri, padahal sudah jauh-jauh hari Budi Gunawan disebut KPK sebagai salah satu anggota Polri yang diduga punya rekening gendut hasil tindakan korupsi. Presiden langsung ke KPK saat miliki daftar nama calon menteri, bentuk kehati-hatian yang patut diapresiasi. Namun ketika mencalonkan Kapolri, sama sekali tidak tanya KPK, mungkin Jokowi sudah tahu kalau si calon tidak akan disukai KPK karena ada dugaan korupsi. Kemudian Jokowi disebut bonekanya Bu Mega dan Surya Paloh karena sang calon dulunya adalah orang dekat Bu Mega. Heuheuheu wallohu 'alam.

    Mungkin KPK vs Polri tidak akan terjadi kalau saja Jokowi tidak memaksakan pencalonan Budi Gunawan yang diduga miliki rekening gendut. Maka kisruh KPK vs Polri ini menurut hemat saya adalah buah dari ketidaktegasan Jokowi, sekaligus buah dari ketidak-konsistenan Jokowi akan semangat anti-korupsi. Inilah realitanya, Jokowi terpilih sebagai Presiden RI. Tapi saya juga bersyukur, karena dengan adanya ketidak-konsistenan Jokowi, ada peluang terbukanya semua kasus petinggi KPK dan Polri yang lama mengendap.

    Kembali ke KPK vs Polri. Sejujurnya saya kaget dengan tingkah orang-orang yang membela Bambang Widjojanto. Save KPK katanya. Maaf ya, menurut saya keterlaluan jika ada yang mengatakan #SaveKPK tapi memaksa agar BW dibebaskan. Ayolah, kelakuan itu tidak objektif sama sekali. Memperkeruh suasana. Tidak bisakah kita netral??

    Maksud saya begini...

    Polri itu lembaga yang dibentuk sebagai penegak hukum, sama halnya dengan KPK. Sebagai warga negara, kita ini sebenarnya sudah muak dengan segala bentuk kejahatan yang dilakukan para penegak hukum. Kalau ada petinggi Polri disangka lakukan korupsi, kita dukung agar Polisi itu dihukum berat. Dan sangat wajar jika dihukum mati, karena penegak hukum yang melanggar hukum itu lebih jahat dari jahat.

    KPK juga lembaga penegak hukum, mengurus semua kasus korupsi. Tapi ya namanya juga lembaga, di dalamnya ada manusia-manusia yang tidak ada jaminan bersih. Seperti halnya setiap tersangka yang bisa diduga tak bersalah, maka juga jangan sesekali kita berpikir petinggi KPK tidak mungkin salah. Bambang Widjojanto yang diduga orang baik itu mungkin saja pernah lakukan kejahatan. Maka kenapa kita langsung membela kalau memang tidak pernah tahu apa saja yang dia lakukan?? Ayolah, jangan berlebihan, BW bukan nabi.

    Mari kita luruskan perilaku kita sendiri. Kita bilang #SaveKPK, artinya yang kita cintai itu lembaganya, bukan orang-orangnya. Seandainya BW diduga lakukan kejahatan dalam sengketa Pilkada, adalah lebih baik kalau kita tahu BW ini benar-benar terlibat atau tidak. Seandainya BW memang bersalah, artinya dia terbukti lakukan kejahatan. Bukankah amat baik bagi kredibilitas KPK seandainya orang-orang jahat yang ada didalamnya dibersihkan semua dari KPK dan dipenjara? Dengan dipenjaranya orang-orang jahat di dalam lembaga KPK, itu akan jauh membuat KPK lebih baik, karena tidak lagi diisi oleh orang jahat.

    Maka #SaveKPK yang sesungguhnya, tidak akan memaksa Polri bebaskan orang KPK yang diduga lakukan kejahatan. Tapi adalah #SaveKPK kalau kita serahkan kasus BW untuk diselesaikan secara hukum, kita pantau prosesnya. Hingga nantinya kita akan tahu orang KPK itu benar-benar jahat atau justru orang baik. Jangan takut dikriminalisasi, peradilan kita dijalankan banyak lembaga yang saling memantau, kasus dengan orang sepenting ini tak mungkin dijalankan dengan tidak hati-hati.

    Justru jika kita memaksa agar BW dibebaskan, kita sudah membuka peluang orang yang mungkin jahat tetap bebas melenggang pimpin lembaga penegak hukum. Kan adalah bahaya bagi pemberantasan korupsi di Indonesia jika diisi oleh orang yang diduga lakukan kejahatan tapi tidak pernah diproses hukum. Jika BW dengan dugaan terlibat dalam mafia peradilan sengketa pilkada itu tetap berada di KPK tanpa terbukti tidak bersalah di pengadilan, KPK akan tersandera. Kasus yang sama akan dibuka kembali oleh Polri atau oleh kekuatan politik tertentu jika kelak KPK mengancam mereka. Ngerti gak maksud saya? heuheu :D

    Maka #SaveKPK yang tepat, salah satunya adalah dengan mempersilahkan ada proses hukum untuk orang-orang KPK agar dapat dipastikan orang-orang KPK benar-benar bersih dari tindakan melanggar hukum. Jika BW jahat nantinya dipenjara dan KPK tinggal cari orang baru yang bersih dari kasus hukum. Bukankah itu lebih baik daripada membiarkannya tetap pimpin KPK dengan dugaan kejahatan yang melekat padanya? Kalau benar kita cinta KPK, dukung Polri periksa semua orang KPK yang diduga melanggar hukum. Kita senang jika penegak hukum bersih secara hukum.

    Jadi, menurut saya, sebaiknya orang-orang itu, baik aktivis maupun bukan, yang memang cintai KPK, jangan mau diprovokasi, jangan mau dimobilisasi untuk memaksa Polri hentikan proses hukum Bambang Widjojanto. Jika tidak diproses, BW posisinya tidak jelas, apakah benar bersalah atau tidak. Kita juga mesti #SavePolri, caranya dengan mendukung KPK proses kasus hukum Komjen Budi Gunawan yang sudah jadi tersangka kasus korupsi. Karena kita juga cintai Polri, maka kita dukung agar semua anggota Polri yang diduga lakukan korupsi diperiksa di KPK. Semua dukungan itu semata-mata agar kita bisa pastikan KPK dan POLRI bersih dari orang-orang yang melanggar hukum. Kan gak lucu kalau penegak hukum adalah pelanggar hukum.


    *****
    - Eki P. Sidik -

    Tuhan Sembilan Senti

    Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok,
    tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok,

    Di sawah petani merokok,
    di pabrik pekerja merokok,
    di kantor pegawai merokok,
    di kabinet menteri merokok,
    di reses parlemen anggota DPR merokok,
    di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
    hansip-bintara-
    perwira nongkrong merokok,
    di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
    di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
    di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
    di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok,

    Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
    sangat ramah bagi perokok,
    tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok,

    Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
    di ruang kepala sekolah ada guru merokok,
    di kampus mahasiswa merokok,
    di ruang kuliah dosen merokok,
    di rapat POMG orang tua murid merokok,
    di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya
    apakah ada buku tuntunan cara merokok,

    Di angkot Kijang penumpang merokok,
    di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk
    orang bertanding merokok,
    di loket penjualan karcis orang merokok,
    di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
    di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
    di andong Yogya kusirnya merokok,
    sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok,

    Negeri kita ini sungguh nirwana
    kayangan para dewa-dewa bagi perokok,
    tapi tempat cobaan sangat berat
    bagi orang yang tak merokok,

    Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru,
    diam-diam menguasai kita,

    Di pasar orang merokok,
    di warung Tegal pengunjung merokok,
    di restoran di toko buku orang merokok,
    di kafe di diskotik para pengunjung merokok,

    Bercakap-cakap kita jarak setengah meter
    tak tertahankan asap rokok,
    bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun
    menderita di kamar tidur
    ketika melayani para suami yang bau mulut
    dan hidungnya mirip asbak rokok,

    Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul
    saling menularkan HIV-AIDS sesamanya,
    tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
    Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya
    mengepulkan asap rokok di kantor atau di stopan bus,
    kita ketularan penyakitnya.
    Nikotin lebih jahat penularannya
    ketimbang HIV-AIDS,

    Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia,
    dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu,
    Bisa ketularan kena,

    Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
    di apotik yang antri obat merokok,
    di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
    di ruang tunggu dokter pasien merokok,
    dan ada juga dokter-dokter merokok,

    Istirahat main tenis orang merokok,
    di pinggir lapangan voli orang merokok,
    menyandang raket badminton orang merokok,
    pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
    panitia pertandingan balap mobil,
    pertandingan bulutangkis,
    turnamen sepakbola
    mengemis-ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok,

    Di kamar kecil 12 meter kubik,
    sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
    di dalam lift gedung 15 tingkat
    dengan tak acuh orang goblok merokok,
    di ruang sidang ber-AC penuh,
    dengan cueknya,
    pakai dasi,
    orang-orang goblok merokok,

    Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu-na’im
    sangat ramah bagi orang perokok,
    tapi tempat siksa kubur hidup-hidup
    bagi orang yang tak merokok,

    ROKOK telah menjadi DEWA, BERHALA, tuhan baru,
    diam-diam MENGUASAI kita,

    Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh,
    duduk sejumlah ulama terhormat merujuk
    kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
    Mereka ulama ahli hisap.
    Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
    Bukan ahli hisab ilmu falak,
    tapi ahli hisap rokok.
    Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka
    terselip berhala-berhala kecil,
    sembilan senti panjangnya,
    putih warnanya,
    ke mana-mana dibawa dengan setia,
    satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya,

    Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang,
    tampak kebanyakan mereka
    memegang rokok dengan tangan kanan,
    cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
    Inikah gerangan pertanda
    yang terbanyak kelompok ashabul yamiin
    dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

    Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
    Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz.
    Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
    Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
    Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
    Kalau tak tahan,
    Di luar itu sajalah merokok.
    Laa taqtuluu anfusakum.

    Min fadhlik, ya ustadz.
    25 penyakit ada dalam khamr.
    Khamr diharamkan.
    15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi).
    Daging khinzir diharamkan.
    4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
    Patutnya rokok diapakan?

    Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz.
    Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
    Mohon ini direnungkan tenang-tenang,
    karena pada zaman Rasulullah dahulu,
    sudah ada alkohol,
    sudah ada babi,
    tapi belum ada rokok.

    Jadi ini PR untuk para ulama.
    Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok,
    Lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan,
    jangan,

    Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
    Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu,
    yaitu ujung rokok mereka.
    Kini mereka berfikir.
    Biarkan mereka berfikir.
    Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap,
    dan ada yang mulai terbatuk-batuk,

    Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini,
    sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok.
    Korban penyakit rokok
    lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas,
    lebih gawat ketimbang bencana banjir,
    gempa bumi dan longsor,
    cuma setingkat di bawah korban narkoba,

    Pada saat sajak ini dibacakan,
    berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
    jutaan jumlahnya,
    bersembunyi di dalam kantong baju dan celana,
    dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
    diiklankan dengan indah dan cerdasnya,

    Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri,
    tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini,
    karena orang akan khusyuk dan fana
    dalam nikmat lewat upacara menyalakan api
    dan sesajen asap tuhan-tuhan ini,

    Rabbana,
    beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.
    Amin Yaa Rabbalalamin

     ******
    Karya: Taufiq Ismail


    Soekarno-Hatta dan Janda Bodong

    Perjalanan menuju tempat kerja pagi itu menarik. Di perempatan Soekarno-Hatta lampu merah menyala, saya berhenti, lalu tiga anak berdiri di depan kami. Satu gadis kecil seusia anak kelas 3 SD membawa "tam-tam", dua bocah yang lebih kecil lainnya berdiri di tempat lain dan masih di depan kami. Merekapun bernyanyi.

    Suamiku tergila-gila janda muda beranak dua
    minta ijin berpoligami, aku tak sudi

    Banyak pengguna jalan senyum-senyum melihat ketiga bocah ingusan itu. Tak pernah nyangka anak sekecil itu menyanyikan lagu tentang seorang suami yang tergila-gila pada janda. Saya belum tahu lagu yang mereka nyanyikan itu lagunya siapa. Sepulang dari tempat kerja saya langsung cari lagu berlirik seperti itu.

    Ternyata bro, judul lagu itu "Janda Bodong". Langsung saja saya download dan dengarkan baik-baik.

    Suamiku tergila-gila janda muda beranak tua
    minta ijin berpoligami, aku tak sudi
    gara-gara tak mau dimadu, mereka pergi meninggalkanku
    tak pernah pulang-pulang lagi, ku sakit hati

    bilang tak berani, kau tiru cara sensasi
    kau talak, kau cerai diriku lewat sms
    mana kejantananmu, mana hati nuranimu
    kau buang diriku bagaikan baju rombeng

    aku si janda bodong, suami minggat kecantol kalong
    istri bukan, janda bukan, statusku digantung-gantung
    aku si janda bodong, surat cerai kosong melompong
    istri bukan, janda bukan, nasibku digantung-gantung

    janda bodong, janda bodong, korban egonya lelaki
    janda bodong, janda bodong, korban poligami
     

    Kebayang gak, anak usia 9 tahun, 5 tahun dan 4 tahun menyanyikan lagu seperti itu. Dan aku sih gak kepikiran, apa iya anak seusia itu sudah memahami maksud lirik lagu itu tentang apa dan bagaimana? Kalau iya mereka ngerti, kan ngeri. Seingat saya, dulu waktu kecil, anak-anak begitu banyak disuguhi lagu Maisyi, Joshua, Trio Kwek-Kwek, Chikuita Meydi, dan lain-lain. Bocah sekarang nyanyiannya "Janda Bodong". Hahahaha

    Pembuat lagu-lagu sekarang ini makin jarang yang memperhatikan kualitas konten. Yang penting laku dijual, lirik selacur apapun tak perduli. Dengan dalih seniman harus jujur, mereka tuliskan apa saja yang tampak di masyarakat dalam sebuah lagu. Iya, memang ada suami-suami yang gampang tergoda janda. Tapi rasanya tak perlu dibuatkan lagunya. Mending kalau bahasanya menarik, ini mah ceplas-ceplos.

    Lagu-lagu dangdut belakangan ini memang berlirik ceplas-ceplos. Bahkan di beberapa lagu banyak istilah-istilah yang tidak pantas. Misalnya: "Buka sitik, joss!". Gak enak banget didengernya. Itu maksudnya kemana coba? Kalaupun itu ambigu, ya makna pertama pasti soal yang porno-porno. Mau sampai kapan seperti itu? Kapan ada lagu dangdut yang asik lagi? Kalau sebuah karya tidak ada pesan positif di dalamnya, umurnya tak akan lama.

    Kita gak bisa salahkan pembuat lagu, karena mereka hanya ikuti selera pasar. Artinya masyarakat kita mulai akrab dengan porno-porno dan ceplas-ceplos, sehingga lagu yang mewakili kedua hal itu yang paling mudah diterima. Bagi penyanyi dan industri musik, diterimanya lagu mereka tentu berbuah keuntungan. Namun bagi masyarakat, yang sering didengar akan sangat mempengaruhi karakternya. Coba bandingkan anak yang hidup di keluarga yang berbahasa santun dengan anak yang besar di keluarga yang kesehariannya berbahasa kasar. Mereka ikut terbawa, terpengaruhi. Beda sekali.

    Terus ayeuna kudu kumaha?? Pikiran we olangan.. hehehehe :P
    *****

    - Eki P. Sidik -

    Komentar Para Tokoh Dunia Tentang Nabi Muhammad

    mahatma-gandhi

    1. Mahatma Gandhi (komentar mengenai karakter Muhammad di Young India)
    “Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”

    “Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.”

    2. Sir George Bernard Shaw, dalam bukunya “The Genuine Islam”
    “Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa, beberapa ratus tahun dari sekarang, Islamlah agama tersebut. Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sebagai sosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil “sang penyelamat kemanusiaan.”

    “Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan yang sedemikian rupa hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia. Menurutku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.

    Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.

    Dia adalah Muhammad. Dia lahir di Arab tahun 570 Masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 tahun dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan menuju keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal transformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit, hanya dua dekade.”

    3. Michael H. Hart, dalam bukunya “The 100, A Ranking Of The Most Influential Persons In History”
    “Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama (hal. 33). Lamar Tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.’

    Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”

    4. Lamar Tine, dalam bukunya “Histoire De La Turquie”
    “Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang-orang tersebut hanya sukses pada satu atau dua bidang saja, misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.

    Tidak demikian dengan orang Muhammad, ia telah begitu tinggi menggapai berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini.

    Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang, semua menjadi satu.

    Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut. Hanya dengan kepribadian seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”

    5. K. S. Ramakrishna Rao, dalam bookletnya “Muhammad, The Prophet of Islam”
    “Kepribadian Muhammad, sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja. Betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.

    Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.”

    6. Profesor (Snouck) Hurgronje
    “Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.

    Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.”

    7. Thomas Carlyle, dalam bukunya “His Heroes And Heroworship”
    “Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.

    Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Diantara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.

    Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan UU dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena pada kenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.

    Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasi dari selainnya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.

    Hati manusia mulia putra padang pasir ini penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi.”

    8. Gustav Lebon, cendekiawan Perancis, dalam bukunya “Peradaban Islam dan Arab”
    “Jika kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakan bahwa diantara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama.

    Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan.

    Hal yang patut diperhatikan dalam kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”

    9. Will Durant, sejawaran AS, dalam dua buku sejarahnya, juga memuji Muhammad Rasul Allah.
    Ia menulis, “Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan diantara mereka sangat banyak.

    Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama dyang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Al-Quran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”

    10. John Diven Port, cendekiawan Inggris.
    Ia menyatakan penyesalannya terhadap sikap tendensius terhadap Nabi Islam. Dalam bukunya yang ia tulis berkenaan dengan Nabi Muhammad SAW, dengan segala kejujuran dan kecintaan yang mendalam kepada Nabi, ia berusaha membersihkan segala macam kedustaan dan tuduhan negatif dari kehidupan Nabi Muhammad, dan mengajak orang-orang sesat ini untuk merenung dan berpikir dengan benar.

    Diven Port menulis, “Dari segi keindahan dan kebaikan watak dan perilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki watak-watak seperti inilah yang memandang beliau sebagai sesuatu yang tak bernilai.

    Sebelum memulai ucapannya, beliau telah menarik para pendengar beliau, baik satu orang atau banyak, dengan akhlak dan peringainya yang sangat mulia. Wajah beliau memancarkan kewibawaan sekaligus daya tarik yang amat kuat. Senyumnya yang indah takpernah lepas dari bibir beliau. Pada akhirnya, hal-hal lembut dan menarik selalu beliau masukkan dalam tutur kata beliau, memaksa setiap orang memujinya. Oleh sebab itulah beliau dikenal sebagai tokoh agama yang paling langka di dunia.”

    11. Dosun, penulis Perancis, dalam bukunya “Muhammad dan Islam”
    “Pada umumnya, warga Perancis tidak menaruh minat kepada pembahasan masalah-masalah keagamaan. Akan tetapi, mereka yang taat beragama dan pemikir Perancis memiliki pandangan lain kepada Islam. Hakekatnya ialah bahwa kemunculan Islam dan penyebarannya termasuk diantara hasil karya besar dan amat penting bagi sejarah manusia. 

    Di akhir abad ketujuh Islam mampu merambah ke Suriah, Iran, Mesir dan dunia Arab, dan menyebar di seluruh Afrika Utara, serta menguasai seluruh pulau-pulau di laut Mediterania, kemudian masuk pula ke India dan Cina. Saat ini Islam telah memberikan pengarunya yang luas dalam peradaban dunia serta dalam politik kontemporer. Keberhasilan perjuangan Muhammad saaw, dalam menggeser UU yang berlaku di negara-negara Asia, padahal mereka termasuk diantara negara terkuno di dunia, serta ketahanan UU Islam ini selama berabad-abad, merupakan bukti terbaik yang menunjukkan kebenaran tokoh ini dan keistimewaannya yang langka.”

    12. Edward Gibbon dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”
    “Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama.”

    13. Simon Ockley dalam bukunya “History Of The Saracen Empires”
    “Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.”

    14. Sarojini Naidu, penyair terkenal India (S. Naidu, Ideals of Islam)
    “Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktekkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jamaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui; Allah Maha Besar. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.”

    15. James A. Michener dalam bukunya “Islam: The Misunderstood Religion”
    “Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil, dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.

    Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi dan ragu-ragu karena menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” adalah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah.

    Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.’

    Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada diatara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.’”

    16. W. Montgomery Watt dalam bukunya “Mohammad At Mecca”
    “Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad.”

    17. Annie Besant, dalam bukunya “The Life And Teachings Of Muhammad”
    “Sangat mustahil bagi seseorang yang memperlajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasa kan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya mersakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”

    18. Bosworth Smith, dalam bukunya Mohammad And Mohammadanism
    “Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa pengahasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala instrumen atau penyokongnya.”

    19. John Austin, dalam bukunya “Muhammad the Prophet of Allah”
    “Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.”

    20. Professor Jules Masserman

    “Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal. Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer -red). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada semua kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa juga melakukan hal yang sama.” (fimadani)

    *********
    Sumber: http://goo.gl/gC4gN5

    Adili FPI !!!


    Kita semua tahu apa itu FPI (Front Pembela Islam). Rupanya tidak kapok juga ormas ini berulah. Padahal sudah sekian kali masuk berita, sweeping tempat prostitusi lah, razia toko miras lah. Ada yang sampai tampak kurang tertib dari perilaku FPI yang diperlihatkan media televisi. Ini saya tulis karena baru saja “dedengkot” FPI, Habib Rizieq Shihab, melalui fesbuknya menginformasikan ulah FPI terbaru. Bentar, Habib Rizieq Shihab sama Quraish Shihab sama Najwa Shihab itu sodaraan gak yah? Bisa jadi, bisa enggak.. hehe gak penting.

    Baru saja, Habib Rizieq memposting tentang kegiatan FPI baru-baru ini. FPI memberikan sumbangan sebesar satu milyar rupiah kepada rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina. “Alhamdulillah, tahap pertama beberapa waktu lalu sudah kita sumbangkan sebesar Rp 500 juta dan sekarang kita sumbangkan lagi tahap kedua sebesar Rp 500 juta. Insya Allah bulan depan kita akan berikan lagi Rp 500 juta. Targetnya adalah Rp. 2 Milyar.” Kata Habib.

    Sumbangan disalurkan melalui lembaga kemanusian Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). “Bantuan ini 100 persen berasal dari masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke melalui FPI,” lanjut Habib. Bantuan kemanusiaan FPI Palestina terbagi dalam tiga saluran: Pertama, untuk pembuatan Bank Darah. Kedua, untuk Yatim dan Dhuafa, dan yang ketiga untuk dana jihad.

    sumber foto: http://goo.gl/rLMY3F

    Saya bersyukur Habib Rizieq menyebarluaskan informasi ini karena ini menyangkut dana sumbangan umat. Ormas yang banyak dicaci-maki ini ternyata bagus juga dalam hal transparansi. Sementara ini saya masih menunggu ormas dan tokoh ormas dan partai yang sudah lama kita kenal sebagai pembenci FPI, apa mereka bisa melakukan yang setidaknya sama dengan FPI ini? Atau hanya bisa kritik tanpa bisa berbuat?



    Sebagai warga Bandung, saya juga senang dengan kegiatan FPI di bencana banjir Bandung. Banyak "komplotan" FPI yang turut membantu penanganan banjir di kabupaten Bandung. Dapat mudah saya kenal mereka FPI ya dari kaosnya. Kata orang FPI sudah riya, ingin dipuji. Wallohu'alam, tapi saya lebih salut pada FPI, daripada yang hanya bisa nulis #PrayForBandung, seolah-olah peduli padahal tidak berbuat banyak. Beberapa anggota LSM, parpol, dan ormas lainpun semisal Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKS, mereka pakai atribut, tapi selalu ada tiap kali masyarakat kena bencana. Pakai atribut itu sama sekali tidak masalah, kan mereka turut membantu, bukan dagang kaos. hehe daripada kita, liat berita sambil nge-teh manis di rumah lalu nulis status #PrayForBanjarnegara. Kita ini konyol gak sih? hahahahaha astagfirulloh..

    Maka saya mikir, sebenarnya kita inilah yang munafik. Bicara seolah peduli padahal tidak berbuat apa-apa, cuma bisa nilai perilaku orang. "PKS bantu pake kaos, riya! FPI bantu longsor bawa bendera, cari muka!", kita bilang gitu saat kita sendiri gak ngapa-ngapain. Tolol banget kan kita ini. Maka sebenarnya kita inilah yang harusnya ngaca.

    Hati kita ini penuh kebencian dan kedengkian. Gara-gara tivi memberitakan FPI razia toko miras sampai ada ribut-ribut, kita menutup mata dan hati ketika melihat nyatanya FPI lebih banyak dalam kegiatan sosial daripada kita yang selalu merasa so' suci ini. Lagipula kalo kita pikir, kenapa yang berupaya berantas miras itu harus selalu FPI? Polisi ngapain aja?? Dan uniknya, keributan FPI ketika razia barang haram itu juga sama dengan keributan satpol PP ketika tertibkan PKL. Bedanya, FPI ribut lawan penjual barang haram, Satpol PP ribut lawan pedagang makanan. Tapi kita lebih milih protes FPI dan gak pernah protes Satpol PP ya? Heuheu aneh kita ini..

    Benar, kita ini hanya jago hafalan. Inilah Indonesia, kawan. Jago berteori, tapi amat bodoh dalam prakteknya. Perlu bukti? Tuh lihat, yang nyabet medali emas tiap kali olimpiade itu siapa? Pelajar Indonesia, bro. Tapi lihat kekayaan alam kita siapa yg kuasai? Asing! Kalo debat, sesama kita bisa semalaman tuh. Tapi sekadar tertib di lalu lintas saja susahnya minta ampun.

    Menutup tulisan sederhana ini, saya cuma ingin ngajak, yuk, kita adili FPI. Maksud saya, yu, kita berbuat adil pada FPI. Kita harus objektif pada perbuatan FPI. Masa lihat gubernur lihat-lihat gorong-gorong saja kita bisa menyanjungnya seolah melihat nabi, tapi melihat kepedulian FPI yang luar biasa terhadap masalah sosial dan kemanusiaan kita nyinyiri. Udahan ah.. :)

    **************

    - Eki P. Sidik -