• Beranda
  • Twitter
  • Pesbuk
  • Sosbud
  • Polhuk
  • Sastra
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Asal Mula
  • PKn
  • SKI
  • Biologi
  • Fisika
  • Inilah Pandangan Buya Hamka Tentang Syiah

    Syiah dan Sempalannya
    Hamka menyentil Syiah sebagai kelompok “Yang hormat berlebih-lebihan, sampai mengatakan keturunan Hasan dan Husain itu tidak pernah berdosa, dan kalau berbuat dosa segera diampuni Allah adalah ajaran (dari suatu aliran-penulis) kaum Syi’ah yang berlebih-lebihan.” (Baca Panji Masyarakat edisi 15 Februari 1975)

    Di era modern, Iran dikenal negeri mayoritas penganut Syiah. Iran mengadopsi Syiah sejak dinasti Shafawi berkuasa (1502 M). Kepercayaan tentang imam yang Ghaib, mengatur dunia dan agama disuatu tempat yang rahasia menjadi kepercayaan yang merata dan mendalam di sana. Jika Asy-Syahrastani dalam al-Milal wa al-Nihal, membagi Syiah ke dalam 5 kelompok besar, yaitu Kisaniyah, Zaidiyah, Imamiyah, Syiah ghulat dan Isma’iliyah. Maka Hamka membagi Syiah menjadi 4 kelompok besar, yaitu Kisaniyah, Isma’iliyah, Itsna ‘Asyariyah dan Zaidiyah (Hamka, Pelajaran Agama Islam, th 1989, hal 237).

    Zaman sekarang Syiah Kisaniyah sudah tidak ada lagi. Sedangkan Ismailiyah di era modern diteruskan oleh Aga khan. Masih menurut Hamka, hanya Syiah zaidiyah yang agak dekat dengan Sunni. Mereka tidak begitu meyakini Imam ghaib yang amat dinanti-nanti kedatangannya oleh Syiah Itsna ‘Asyariyah. Istna ‘Asyariyah punya doktrin bahwa tidak sah menjadi Syiah kalau tidak percaya Imam ghaib datang kembali (Hamka, hal 238).

    Di dalam buku pelajaran agama Islam, Hamka punya argument yang menarik. Saking getolnya menunggu Imam yang ghaib, muncul sempalan-sempalan di tengah Syiah Itsna ‘Asyariyah. Mulai dari Syaikhiyah, Babiyah hingga Bahaiyah. Baik Babiyah maupun Bahaiyah sama-sama mengadopsi doktrin “Allah menjelma dalam dirinya” (Hamka, hal 241-242).

    Hasyasyin (Assassin)
    Terkait Assassin, Hamka menulis, kelompok yang dikendalikan Hasan Sabah ini tidak mau mengakui segala macam kekuasaan termasuk menentang Khalifah di Baghdad. Pengikut setianya direkrut dari orang-orang melarat dan didoktrinkan kepada mereka perasaan anti-kekuasaan. Dan dijanjikan kepada mereka bahwa Imam yang ghaib itu sudah dekat datangnya untuk membawa keadilan sejati. Pengikut Hasan Sabah harus taat atas perintah, orang-orang yang diperintahkannya dibunuh mesti mati. Baik di jalan raya maupun di dalam istananya sendiri dengan tidak diketahui siapa pembunuhnya. (Hamka, Sejarah umat Islam, hal 423-424).

    Kisah kelompok Hasyasyin atau yang di Barat dikenal dengan Assassin sempat muncul kembali di film Prince of Persia: The Sands of Time (2010). Di dalam film tersebut, kelompok Assassin berpakaian serba hitam, ahli bergerilya dan mempraktikkan sihir. Michael Bradley memasukkan Assassin ke dalam daftar 21 Secret Society perusak dunia bersama Freemasonry, Illuminati, Templar, Opus Dei, Triad dan lain-lain. Lebih lanjut Bradley menulis, Assassin sebagai kelompok rahasia sekaligus para penghisap ganja. Mereka berusaha merebut tahta kepemimpinan Islam dengan cara-cara kekerasan. Pemimpin Assassin punya kebiasaan minum anggur hingga mabuk, lebih fatal lagi, menghalalkan membunuh umat Islam dengan dalih Jihad. Pada abad 16 M, pertahanan terakhir Assassin di Syria berhasil ditumpas oleh Turki Usmani (Michael Bradley, th 2008, hal 19-27).

    Dinasti penyokong Syiah
    Di dalam lembaran sejarah peradaban Islam tercatat salah satu sebab masih bertahannya aliran Syiah karena disokong kekuatan politik. Kekuatan politik yang dimaksud disini yaitu Dinasti Syafawiyah dan Fatimiyah. Syafawi ini menurut Hamka berasal dari Tarekat sufi yang didirikan Syeikh Haidar. Dia membuat lambang baru untuk pengikut Tarekatnya, yaitu sorban merah mempunyai 12 jambul, sebagai lambing 12 Imam yang diagungkan di dalam Syiah Itsna ‘Asyariyah. Haidar punya putra bernama Ismail. Ismail ini, oleh Hamka ditetapkan sebagai pendiri Dinasti Syafawiyah.

    Ismail ditetapkan sebagai Raja besar dari negeri Iran dan pembela ajaran Syiah di usia 15 tahun. Syiah diadopsi menjadi mazhab resmi dan diperintahkannya kepada Khatib-khatib Jumat supaya memaki-maki khalifah yang tiga: Abu bakar, Umar dan Usman. Ismail meski fanatik Syiah, dia sering gagal menaklukkan Sultan Salim. Dia tidak terpaksa mengikat perdamaian dan tidak berani memerangi Turki usmani, sampai Sultan Salim wafat (Hamka, Sejarah Umat Islam, hal 439-441)

    Saya bukan Syiah
    Ketika Hamka berkunjung ke Najaf dan Karbala (Oktober 1950), penunjuk jalan menanyakan datang dari mana dan mazhab apa. Lalu Hamka menjawab dirinya dari Indonesia dan bermazhab Syafi’i. Muzawwir, sang penunjuk jalan tadi mengatakan, “Mazhab Syafi’i adalah mazhab yang paling dekat dengan Syiah dan paling cinta kepada Husain”. “Maaf, saya tidak bermazhab Syiah, tetapi saya mencintai Husain!” Jawab Hamka. (Kata pengantar buya Hamka dalam buku “Al-Husain bin Ali: Pahlawan Besar dan Kehidupan Islam pada Zamannya”, karya M. Al-Hamid al-Husaini, th 1978, hal xi)

    Pendirian Hamka terhadap Syiah maupun isu revolusi Islam, ditegaskan lagi dalam artikelnya di harian Kompas (1980), “Saya tetap seorang Sunni yang tak perlu berpegang pada pendapat orang Syiah dan ajaran-ajaran Ayatullah”. Beliau menasehati kepada empat pemuda yang berencana ke Indonesia dan mengajarkan Revolusi Islam Syiah, “Boleh datang sebagai tamu, tetapi ingat, kami adalah bangsa merdeka dan tidak menganut Syiah,” ujar Hamka (Buku Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia, th 2013, hal 139).

    Penutup
    Sikap Hamka terhadap Syiah sudah jelas. Tidak ada pandangan atau statemen beliau yang memihak Syiah. Bukan soal Syiah saja nama Hamka dicatut. Dalam isu pluralisme agama, pendapat Hamka di dalam Tafsir al-Azhar pun dimanipulasi sedemikian rupa dan disimpulkan keliru oleh pemuja proyek Liberalisme (Baca tulisan Dr Adian husaini, “Hamka dan Pluralisme Agama”, Uhamka Press, 2008, hal 313-318).

    Sebelum menutup artikel ini, selain Syiah dan pluralisme agama. Nama besar seorang Buya Hamka dibawa-bawa juga oleh pengikut Tarekat di Suryalaya. Dikatakan Hamka telah dibaiat oleh Abah Anom. Namun anehnya tidak ada bukti kuat, yang ada hanya foto Hamka bersama Abah Anom saja yang dijadikan argumen. Salah seorang putra Hamka, Ustaz Afif Hamka membantah keras bahwa seseorang yang bergelar Buya (khususnya yang berlaku di Ranah Minang) tidak bakalan ikutan tarekat-tarekat sufi. Wallahu’allam bishowwab (suara-islam.com)

    ----------------------------
    sumber: http://goo.gl/hjEu76
    ---------------------------

    Show the Beauty of Islam

    1. show the beauty of Islam... idup bersih, ga nyampah, bahkan suka bebersih. sebar salam, ksh manfaat, bnyk senyum, pake wewangian.

    2. show the beauty of Islam, kemana2 nenteng buku2 yg manfaat. aktifitasnya manfaat. mulutnya, keteknya, ga bau.

    3. show the beauty of Islam... ketemu siapa aja pasang muka ramah. sungguhpun duit lg banyak, hati sdg senang, usahakan ttp senyum, hehehe.

    4. show the beauty of Islam... jgn ngegibah. jelek banget. atinya, pikirannya, perasaannya, positif trs.

    5. show the beauty of Islam, kalo jln kaki, jgn ngeduluin yg tua. jgn suka tereak2. jgn suka maki2. banyakin sabar. banyakin istighfar.

    6. show the beauty of Islam... perhatiin pakaiannya. ga usah kudu bagus. yg penting mahal, hehehe. yg penting, bersih, rapih.

    7. show the beauty of Islam... rapihin rambutnya. jgn acak2an. apalagi mulut monyong trs. bawaannya nyolot trs ama orang. show Islam's beauty.

    8. if there is no beauty... it's not about Islam. but it's about us. we didn't show good akhlak. orang liatnya, liat kita. Islamnya dah yg jlk.

    9. show the beauty of Islam... ayah ibu kudu senang ama qt. suami/istri kudu senang ama qt. tetangga, kwn2, jgn ampe ga senang dg qt.

    10. show the beuaty of Islam... kalo msk gedung, yg hrs dorong/buka pintu duluan, maka msk lah belakangan. dahulukan orang lain.

    11. show the beauty of Islam... milikilah berjuta2 senyum, &perkataan2 manis lg baik, buat dibagi kpd buanyak orang.

    12. show the beuaty of Islam... Nabi ngajarin qt baik sama siapa aja. bahkan sama musuh, alam, binatang...

    13. khoirunnaas, anfa'uhum linnaas. sebaik2 manusia, yg paling banyak manfaatnya buat manusia yg lain.

    14. show the beauty of Islam. ama guru jgn ngelunjak. hormati guru. sayangi guru. panggil dg sopan. cium tangannya. ucapkan salam. minta doa.

    15. show the beauty of Islam... ada gereja di lingkunganmu, ada wihara, sinagog, bersihin selalu sampah2 di sekitarnya. why? sbb qt muslim.

    16. show the beauty of Islam. jika ada kwn yg slh jln, trsesat, tunjukin. jgn malah diomongin. ga sanggup ngasih tau, doain.

    17. show the beauty of Islam... ama ustadznya, kudu bae, hehehe. jgn suka ngomongin di belakang. ga suka, ngomong lsg. betulin. ksh tau.

    18. show the beauty of Islam... di jalanan jgn ampe ngeludah sembarangan. apalagi di kereta, di busway. jgn jg lwt jendela. telen aja dulu.

    19. show the beauty of Islam. kalo kentut, minta maaflah. jgn malah nunjuk2 orang, "Elo kentut ya? Siapa nih yg kentut? Duh..." hehehe.

    20. show the beauty of Islam... timeline nya isinya sejuk. ga ada maki2 orang. yg ada, doa buat orang lain. trmsk yg dia anggap slh&keliru.

    21. show the beauty of Islam... Hehehe. dah dipanggil istri. disuruh sarapan. ya udah, udahan dulu. I'm her husband. &I'm muslim. kudu nurut.

    _______________________________
    ~Ustad Yusuf Mansur
    _______________________________

    Itu nasihat pagi ini dari ustad Yusuf Mansur. Sederhana, tapi kadang suka terlalu kita anggap sepele.




    Tidak Ada Islam Radikal

    Sekarang-sekarang ini sedang ramai orang bicarakan radikal. Katanya ada situs radikal, dan katanya juga ada islam radikal. Setelah dilihat di Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah radikal itu punya dua kelompok pengertian.
    1. ra·di·kal [1] n Kim gugus atom yg dapat masuk ke dl berbagai reaksi sbg satu satuan, yg bereaksi seakan-akan satu unsur saja, msl CH3- (metil), C2H5- (etil), SO4 (sulfat);
    2. ra·di·kal [2] 1 secara mendasar (sampai kpd hal yg prinsip): perubahan yg –; 2 Pol amat keras menuntut perubahan (undang-undang, pemerintahan); 3 maju dl berpikir atau bertindak;
    Adapun radikalisme, masih menurut KBBI adalah:
    1. paham atau aliran yang radikal dalam politik;
    2. paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis;
    3. sikap ekstrem dalam aliran politik

    Karena sering dikaitkan dengan isu ISIS dan terorisme, maka radikalisme yang dimaksud pemerintah adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis. Lalu kemudian dengan kekuasaannya (bukan melalui jalur hukum), pemerintah membredel beberapa situs islam yang dianggap radikal. Mohon maaf, kalau yang lain menggunakan istilah “memblokir”, saya menggunakan istilah “membredel”, karena tindakan ini membuat om om saya bernostalgia ke masa orde baru. hehe

    Pada titik ini saja pemerintah sudah ngawur. Menurut konstitusinya, Indonesia adalah negara hukum. Maka itu berarti, tindakan pemerintah membredel situs islam sama sekali bukan tindakan hukum, tapi tindakan kekuasaan. Karena sudah demikian jelas kita tahu bahwa kebebasan berpendapat maupun kebebasan pers dijamin oleh undang-undang. Tindakan pembredelan sudah melawan hukum. Mudah-mudahan DPR dan MPR sudah mencatat dan memproses ini. Kalau bukan presidennya yang diberhentikan, minimal menterinya yang harus dipolisikan. Semoga tulisan ini tidak dianggap sebagai kebencian, karena jalur ini sudah ada aturan yang mengaturnya.

    Kalaupun benar situs-situs tersebut memfitnah pemerintah dan menghasut warga agar bertindak kejahatan, langkah pemerintah harus terlebih dahulu melaporkan pemiliknya kepada kepolisian dan nanti polisi bisa menangkap pemilik situsnya atau penulis artikel-artikel di dalamnya. Baru kemudian situs bisa diambil alih untuk dijadikan alat bukti di persidangan. Ini dibolehkan secara hukum. Kalau membredel begitu saja, itu tindakan bodoh. Misal, ada situs mengajarkan pembacanya membuat bom. Kalau hanya situsnya yang diblokir dan pemiliknya tidak ditangkap, betapa bodohnya pemerintah. Karena si pemilik bisa membuat lebih banyak situs yang isinya serupa.

    Saya mau melipir sedikit.. Ini tentang islam yang makin dicurigai. Muslim di Indonesia, selalu dicurigai. Kemudian setelah muncul berita tentang ISIS di suriah yang banyak bunuh orang, muslim di Indonesia benar-benar dicurigai. Baru-baru ini yang namanya Muhammad dipersulit untuk melakukan beberapa hal. Khutbah jumat diinteli. Pesantren disebut tempat pengkaderan calon teroris. Hingga teman saya bilang ingin sekali main futsal lawan Jokowi, agar dia bisa menendang kakinya. Hahaha inilah sikap masyarakat yang telah muak dengan perilaku udik pemerintah.

    Hingga kemudian kompasiana pun ikut-ikutan ngawur, meng-highlight tulisan yang berjudul “Islam Radikal”. Muslim yang radikal memang ada, dan pasti umat kristen radikal, umat budha hindu radikal dst juga ada. Karena manusia, terlepas dari apapun keyakinannya, ada saja yang berpaham radikal. Kalau kemudian orang yang berpaham radikal itu muslim, maka dia muslim radikal, bukan islam radikal! Karena agama islam tidak mengajarkan hal-hal radikal dalam pengertian ajakan berbuat kejahatan. Demi Allah seumur hidup jadi muslim, tak pernah sekalipun menemukan perintah Allah kepada muslim untuk berbuat jahat. Untuk kalimat terakhir barusan, mohon tidak ada yang bantah sebelum anda khatam membaca al-quran beserta arti dan tafsir-tafsir rujukan para ulama secara lengkap. Karena kebanyakan yang menuding islam itu radikal, sumbernya hanya artikel gak mutu. Hehehe.. Jadi, Islam yang radikal (mengajarkan kejahatan) itu tidak pernah ada. Kalau ada muslim yang radikal, ya itu orangnya saja. Orang non muslim juga banyak yang jadi pengedar narkoba. Heuheu

    Kalau ada politisi suatu partai menyebut situs Islam lebih berbahaya daripada situs porno, sudah, gak usah dipikirin. Itu orang pemikirannya sudah ngawur. Tidak layak lagi didengarkan. Anggap saja lagi stres. Maklum, ngurus negara Indonesia hari ini pasti stres. Karena seperti kata pak Yusril, Indonesia saat ini dijalankan memakai manajemen warung kopi. Hahahaha. Oh iya, sebelum tulisan ini diakhiri, kawan ingat kekhawatiran para #BEJO (Bebek2 Jokowi) ketika kampanye? Jangan pilih Prabowo, nanti kita balik lagi ke jaman orde baru, katanya. Apa sekarang ini mereka tidak sedang termakan omongannya sendiri? :D

    Selamat malam..