• Beranda
  • Twitter
  • Pesbuk
  • Sosbud
  • Polhuk
  • Sastra
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Asal Mula
  • PKn
  • SKI
  • Biologi
  • Fisika
  • Kleniknya Demokrasi



    1. Mungkin karena banyak yang lupa bahwa sebenarnya klenik juga .. Benarnya orang banyak dianggap kebenaran.

    2. Padahal, benarnya orang banyak, belum tentu adalah kebenaran .. Itulah kenapa adalah klenik juga.

    3. Apalagi dengan rekayasa media/survei, orang berduit bisa jadikan benarnya sendiri jadi benarnya orang banyak

    4. Lagian, kalau benarnya orang banyak pastilah kebenaran, sampai sekarang bumi dianggap datar ..  

    5. Cuma segelintir orang, termasuk Columbus, bilang bumi tak datar dan gitu; benarnya orang banyak belum tentu kebenaran

    6. Jadi, kalau pun benarnya orang banyak itu bukan rekayasa dari benarnya sendiri kaum bermodal, masalah masih ada  

    7. Masalahnya, ya itu tadi, benarnya orang banyak belum tentu adalah kebenaran ..

    8. Contohnya, walau mayoritas bilang "Air putih", yang benar tetaplah "Air bening" ..Itulah kenapa = klenik 

    9. Dan asing paling gampang mengacak-acak negara yang udah impor , mainkan UU-nya via banyak mulut pribumi.

    10. Tapi, sebenarnya, bagi asing, kamu mau atau nggak ndak soal, yang penting investasi mereka aman di negerimu.

    12. Maka itu, seperti kata , asing kadang malah mendukung negara kembali dari ke militeristik

    13. Balikmu dari ke negara totaliter secara militer, justru kan didukung asing kalau untungkan investasi mereka.

    14. Karena, kadang-kadang, di negeri tertentu, malah salah arah jadi menumbuhkan nasionalisme baru (Ultranasionalis).

    16. Pada saat -mu salah arah (dalam persepsi asing) menuju ultranasionalis dan sampai bahayakan investasi mereka maka ..

    17. Maka militer (yang akan untungkan investasi asing) akan didukung untuk menumpas  

    18. Aku tak sarankan kita tolak , tapi cuma selalu ingatlah bahwa Demokrasi itu klenik juga .. Jangan sering lupa.

    19. Karena itu pada dasarnya klenik juga, maka diskusi apa pun di dalam demokrasi sejatinya klenik juga.

    20. Artinya, kau tak usah marah-marah kalau diskusimu tentang Hukum Tata Negara mentok dan absurd

    21. Gimana gak diskusimu termasuk soal praperadilan BG itu mentok sana-sini, wong dasarnya, , itu udah klenik .

    22. Masing-masing pihak yang diskusinya mentok soal negara ini akan saling hepi karena saling sadar bahwa emang klenik..

    24. Dengan ilmu "branding" gampang kasih image bahwa pro itu modern, pro lain-lainnya kuno ..Asal ada duit 

    16. Malrboro yang semua rokok cewek selama 150 tahun, dengan ilmu "branding" dan modal besar malih jadi rokok cowok

    27. Kasih aja tempat org-orang Pro di rubrik-rubrik modern media massa, bertahun-tahun, mrk jadi terkesan modern 

    28. Sandingkan terus orang-orang yang pro Monarki dll di rubrik-rubrik keris, batu akik dll, lama-lama meraka aku jd kuno

    29. Ya, semua sistem ada kelemahannya, tp jangan diberhalakan. Nah kini mengarah jd berhala.

    30. Bagi akal sehatku, pengagum sama aja dengan pengagum keris, batu akik, kuburan dll ..END

    -----------------------
    ~ Sujiwo Tejo ~
    -----------------------

    Al-Fatihah

    1) Al Fatihah, kesemuanya, adalah bangunan kokoh yang menggambarkan kehambaan. Pengabdian itu dapat berujud cinta, harap, maupun takut.

    2) Maka terhimpun; "AlhamduliLlahi Rabbil 'Alamin" adalah cinta, "Arrahamanir Rahim" adalah harap, & "Maliki Yaumiddin" adalah takut.

    3) Di antara Adab meminta; dahului dengan puja. Sebab dalam ketiganya terkandung pujian & pemuliaan pada Allah; setelah itu, berdoalah.

    4) Tapi sebelum permohonan terucap; jelaskan hubungan kita dengan Dzat yang dipintai; sesetia apakah, setulus apakah, semesra apakah.

    5) "IyyaKa na'budu", padanya terkandung Ghayah {tujuan} dari segala penghambaan, "Wa iyyaKa nasta'in" di situlah Wasilah {sarananya}.

    6) Sebagai ikrar Tauhid, di dalamnya juga terkandung pengakuan jujur bahwa kita takkan mampu mengibadahi Allah tanpa pertolonganNya.

    7) Maka kita mengesakan Allah, menyembahNya, mengabdikan hidup & mati; dengan mengandalkanNya, bergantung padaNya, bertawakkal atasNya.

    8) Ialah juga titik pembagi antara hak Allah & hak hamba dalam keseluruhan surat; apa yang sesudahnya adalah ijabah dariNya tuk mereka.

    9) Sesudah itu kita berdoa; tak sembarang pinta; hanya memohon hal paling berharga dalam hayat kita; hidayah tuk istiqamah di jalanNya.

    10) "Shirathalladzina an'amta 'alaihim"; maka kita tahu, hidayah adalah nikmat setinggi-tingginya, seagung-agungnya, seindah-indahnya.

    11) Dalam pendakian menjemput hidayah, penyakit-penyakit hati kita mohon agar digugurkanNya. Maka "IyyaKa na'budu" adalah obat Riya'.

    12) "IyyaKa nasta'in" ialah obat takabbur. Dan "Ihdinash shirathal mustaqim" selain pinta jugalah pengakuan, ia obat tuk bodoh & sesat.

    13) "Shirathalladzina an'amTa 'alaihim" juga memberi kita isyarat ketersambungan Risalah; kita muslim, & telah didahului para gemilang.

    14) Orang-orang yang diberi nikmat itu ialah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada', & Shalihin yang kisah mereka sepanjang Quran jadi teladan.

    15) Mereka terbimbing untuk bersikap terbaik dengan imannya; dalam sempit & lapang, susah & senang, lebih & kurang, tenang & goncang.

    16) Mereka terjaga dari 2 bahaya; murka Allah & tersesat dari jalan ridhaNya. Yang dimurka itu sebab berilmu tanpa amal & menyalahguna.

    17) Yang tersesat sebab mengikuti sangka & maksud baik tanpa mau mengkaji & mendalami pengajaranNya. Dua ini Ifrath & Tafrith beragama.

    18) Yang menyeksamai Tafsirpun tak boleh lena. Benar bahwa Al Maghdhub 'Alaihim melanda Yahudi & gelar Adh Dhaallun mengenai Nashrani.

    19) Tapi jika kita sebagai muslim diminta mengulang doa agar selamat dari keduanya minimal 17 kali sehari; betapa rawannya kita serupa.

    20) Mari tak henti hayati Ummul Kitab ini; tuk menyempurnakan kehambaan, mengkhusyu'kan ibadah, & mencahayai hidup dengan petunjukNya.

    --------------------------------
    ~ Ust.Salim A.Fillah ~
    --------------------------------

    sumber: http://goo.gl/xyqyOD



    Rahasia Kecerdasan Para Perokok

    Pernah dengar obrolan tentang rokok antara perokok aktif dengan irang yang anti rokok? Sejauh ini, selalu saya saksikan obrolan yang selalu tidak pernah temukan titik temu diantara mereka. Saya sendiri tidak merokok, baru dua hari lalu ngobrol dengan kawan saya yang merokok. Memang saya akui, semua perokok selalu punya jawaban untuk orang lain yang membahas buruknya rokok.

    Para perokok pasti selalu punya jawaban jika didebat mengenai rokok oleh orang yang tidak merokok. Darisana kemudian saya pahami bahwa perokok itu sering mendapat serangan pemikiran dari orang yang anti-rokok. Karena itu mereka sudah paham benar celah-celah dimana mereka bisa membela diri, bahkan mengalahkan argumen si anti-rokok. Hingga siang ini saya temukan tulisan di bawah ini. Tulisan yang apik. Setidaknya ini menjadi bukti, betapa para perokok itu terus mencari tahu informasi apapun yang bisa membenarkan kebiasaan merokoknya. Hehehehe berikut saya copas tulisan itu.. monggo dibaca.. :)

    ----------------------------------------------
    Suatu siang, tiga tahun silam. Saya datang ke sekretariat IKAPI Yogyakarta, untuk kumpulan rutin setiap Rabu. Sampai di sana, tumben-tumben saya lihat ada Mas Indra Ismawan, bos grup penerbit Media Pressindo.

    “Halo Mas, lama nggak ketemu, kok tambah gemuk aja? Hehehe,” sapa saya. Memang cukup lama saya nggak jumpa miliuner rendah hati yang satu itu. Dan pas kali itu ketemu, badannya beneran kelihatan subur.

    “Iyo, memang gemuk nih. Soale habis berhenti merokok,” jawab Mas Indra.

    Saya njenggelek. Waini, topik menarik ini. Saya langsung mupeng pingin dengar ceritanya. Maka saya pun menginterogasi Mas Indra.

    “Aku setop merokok lumayan lama, tiga bulan. Berat badan langsung naik 10 kilo,” kisahnya. Saya mulai nggelar tikar dan ngaduk kopi, menyimak. Segeralah terbangun hipotesis di kepala: berhenti merokok itu benar-benar menyehatkan.

    “Tapi,” Mas Indra melanjutkan, “akhirnya aku putuskan merokok lagi.”

    “Lho!! Kok??” atas nama pencarian kebenaran, saya nggak boleh begitu saja setuju keputusan politik Si Bos.

    “Begini, simpel saja,” jawabnya. “Kalau aku lanjutin setop merokoknya, pasti aku tambah gemuk. Sementara kita lihat, mana ada orang obesitas bertahan sampe tua? Kalau ketemu perokok berat hidup sampe 90 atau 100 tahun sih sering. Tapi lihat orang obesitas bertahan hidup sampe umur segitu? Pernah, ‘po?”

    Saya tertegun. Paten nih orang. Cara berpikirnya jauh dari linier. Dia sama sekali tidak membaca persoalan secara serta-merta, lewat permukaan saja, semisal: “Hmm.. karena berhenti merokok aku jadi gemuk. Gemuk berarti sehat. Jadi kalau mau sehat, berhentilah merokok.” Tidak, tidak. Manusia di depan saya itu punya pikiran yang melompat jauh ke luar kotak. Untung sampeyan nggak fesbukan, Mas, batin saya. Coba main fesbuk, pasti sudah dibuli sama kimcil-kimcil. Hahaha.

    ***

    Suatu malam saya sowan ke Dipowinatan, kediaman penyair gaek Iman Budhi Santosa. Sambil mengisap 76-nya, beliau menelanjangi makna slamet dalam masyarakat Jawa. Kata Mas Iman, slamet dalam kosmologi Jawa berbeda jauh dengan selamat dalam pemahaman standar perspektif dunia modern.

    “Dalam pemikiran modern, yang disebut keselamatan melulu terkait fisik. Orang naik kendaraan dan sampai tujuan tanpa terkena kecelakaan, berarti selamat. Orang yang fisiknya terlindungi, aman dan nyaman, disebut selamat. Sebaliknya, orang yang terkena gangguan fisik, atau bahkan mati, otomatis dikatakan tidak selamat. Cuma begitu itu. Jadi orang tidak paham dengan kematian Mbah Marijan yang mengawal Gunung Merapi, misalnya. Apa benar Mbah Marijan tidak selamat? Dalam kacamata orang Jawa, Mbah Marijan itu slamet. Slamet. Orang gagal mengerti, karena apa yang ada dalam sudut pandang mereka tak lebih dari perkara jasmani belaka.”

    Mas Iman melanjutkan dengan konsep kesehatan modern. “Urusan Departemen Kesehatan itu kan cuma kesehatan jasmani saja to,” sambungnya. “Mana pernah mereka menempatkan sektor kesehatan jiwa dalam proporsi penting? Padahal persoalan masyarakat kita kebanyakan akibat problem ketidaksehatan jiwa. Penyakit fisik memang ada. Tapi sebenarnya jauh lebih banyak penyakit jiwa. Anehnya, segi ini nyaris dianggap tidak ada oleh Departemen Kesehatan. Jadi ya nggak heran, ketika para ahli kesehatan menilai masalah rokok, yang dibahas cuma sudut pandang kesehatan fisik..”

    ***

    Mengenang obrolan bersama Mas Indra Ismawan dan Mas Iman Budhi Santosa, saya jadi merenung-renungkan lagi arti “out of the box”. Tak bisa disangkal, poin-poin pikiran kedua orang perokok berat itu jauh dari standar. Ada batas-batas pagar yang mereka lompati, di saat semua orang nyaman-damai dan tak berani membayangkan apa-apa yang ada nun di luar pagar. Saya jadi ingat dialog lama yang terjadi antara Syekh Abu Hayyun dan seorang mbak-mbak unyu aktipis antitembakau.

    “Iya, rokok memang berbahaya. Saya setuju sekali sama sampeyan, Mbak,” kata Syekh Abu Hayyun mantap. Wajah aktipis LSM antitembakau yang bertamu siang itu pun langsung berbinar.

    “Begini,” lanjut Syekh. “Merokok itu nggak bisa dilakukan sambil terburu-buru. Anda bisa makan, minum, mandi, bepergian, bahkan bekerja, dengan cepat dan tergesa. Tapi tidak untuk merokok. Merokok mesti dilakukan seperti.. mm.. gerakan-gerakan salat. Harus tuma’ninah istilahnya, Mbak. Sedot, tenang, pengendapan sesaat, baru nyebul. Isep lagi, tenang dan pengendapan lagi, sebul lagi. Begitu terus-menerus. Lihat, ngudud sama sekali bukan aktivitas yang cocok untuk orang yang gegabah dan grusa-grusu…”

    “Lho, maaf, katanya bahaya, Syekh? Kok malah nggak bahas bahayanya?” Si aktipis kimcil tampak nggak sabar.

    “Sebentar..,” sambil tersenyum bijak Syekh memberi kode tangan, agar si aktipis diam dulu. “Untuk menghabiskan satu batang rokok, rata-rata dibutuhkan 20-25 kali hisapan. Kalau seorang perokok ngudud 10 batang saja setiap hari, artinya minimal ada 200 kali saat jeda tuma’ninah per harinya. Dua ratus kali setiap hari, Mbak! Nah, bayangkan saja jika ia menempuh hidup seperti itu belasan atau bahkan puluhan tahun. Apakah sampeyan yakin yang demikian itu tidak turut membentuk bangunan bawah sadar dan karakter pribadinya?”
    “Bahayanya, Syekh. Pliss, bahayanya…”

    “Jadi, ya nggak usah gampang heran kalau banyak pemikir muncul dari kalangan perokok. Sebab perokok itu bukan semacam speedboat yang melesat cepat di permukaan, melainkan lebih dekat dengan sifat kapal selam. Ia bergerak pelan namun pasti di kedalaman. Makhluk-makhluk kapal selam itu terbiasa tenang, jernih mencermati setiap hal, sekaligus punya daya imajinasi tinggi. Maka kita tahu ada Einstein, misalnya. Pastilah ia menemukan Teori Relativitas, serta teori bahwa semesta berbentuk melengkung, saat ia leyeh-leyeh sambil kebal-kebul dengan pipa cangklongnya. Ada juga Sartre, Albert Camus, Derrida, Sigmund Freud, yang semua-muanya menempa ngelmu tuma’ninah-nya lewat asap tembakau. Contoh lain? Ada Sukarno, Che Guevara, Winston Churcill, hingga John Kennedy. Atau para sastrawan-pemikir, mulai Rudyard Kipling, Hemingway, Mark Twain, Pablo Neruda, Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, yang kesemua mereka pun menjalani metode yang sama. Jadi bisa kita simpulkan bahwa..”

    “Stop! Stop!! Please, Syekh. Please! I said: ba-ha-ya! Please explain the ba-ha-ya!!”

    “Hehe, iya, iya, Mbak. Maaf. Saya tegaskan bahwa rokok memang berbahaya.” Syekh ber-tuma’ninah sesaat. “Sebab.. yang paling berbahaya dari seorang manusia bukanlah paru-paru atau jantungnya, melainkan pikiran-pikirannya.”

    Jeng jeng jeeeng!
    -----------------------
    ~ Iqbal Aji Daryono ~ dalam http://goo.gl/JlhZhi
    ------------------------------------------------

    Tulisan yang apik tenan kan..? hehe.. Penulis di atas bisa saja sebut seluruh manusia jenius yang nyatanya adalah perokok. Tapi saya punya satu nama yang tidak merokok dan pasti mengalahkan kehebatan perokok yang jenius itu, yaitu Nabi Muhammad SAW. Rasulullah tidak merokok, para sahabatnya yang mulia juga tidak merokok, dan mereka jauh lebih layak saya ikuti jejak hidupnya. Saya tidak perduli apakah dengan tidak merokok akan menjadikan saya jenius nantinya ataukah tidak. Heuheuheu selamat menjelang sore..


    Janganlah Kalian Merasa Paling Bertaqwa

    Islam itu agama Syariat Allah,
    Islam itu agama kemuliaan,
    Islam itu agama keselamatan,
    Islam itu agama kasih sayang
    Islam itu agama penghormatan,
    Islam itu agama keindahan,
    Islam itu agama Ilmu Pengetahuan,
    Islam itu agama persaudaraan,
    Islam itu agama da’wah,
    Islam itu agama muhasabah diri,
    Islam itu agama jihad apalagi kalau diperangi,
    Islam itu agama kholifah fil ardi,

    “Janganlah kalian merasa paling bertaqwa karena Allah mengetahui siapa yang paling bertaqwa sebenarnya” (QS An Najm 32). 
     
    Sahabat sholeh jangan kita merasa paling suci karena Allah tahu benar siapa kita. 
     
    Kita bisa bersikap pede karena aib kita belum dibuka Allah. Boleh jadi orang yg kita pandang ma’siyat kemudian mulia karena mereka bertaubat, sementara kita yang merasa paling suci kemudian kotor karena keujuban diri.
     
    Sungguh sikap stiqomah dan rendah hati adalah tanda mata hatinya tidak rabun. Sayangi semua, da’wahi semua tanpa merasa diri paling suci. 
     
    Semoga Allah senantiasa bimbing hati kita dg Nur HidayahNya…aamiin. 

    sumber: http://goo.gl/q863cz
    -------------------------------
    ~ Ust. Arifin Ilham ~
    -------------------------------


    Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah

    Hasan al-Bashri berkata:
    “Aku datang kepada seorang pedagang kain di Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu akupun beli dari pedagang lain.”

    Dua tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya: ”Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?” 
    Ia menjawab : “Iya benar” 
    Aku bertanya lagi: ”Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!

    Ia pun bercerita: ”Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke pasar, ia memegang bajuku lalu berkata: ’Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.

    Masya Allah…Milikilah sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup. Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pada KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dengan Pakaian yang Serba Mahal. Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu.

    Wanita shalihah akan mendorong suaminya kepada kebaikan, keta’atan; sedangkan wanita kufur akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa, kemakshiatan. CUKUPKAN DIRI DENGAN YANG HALAL DAN BAIK. Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.

    [Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad bin Marwan ].
     
    sumber: http://goo.gl/ZRjqVM
     
    ---------------------------
    ~ Aa Gym ~
    ---------------------------
     
     

    Hukum Mengkonsumsi Obat, Makanan, Dan Minuman Yang Mengandung Alkohol?

    Salah seorang anggota Kibar Ulama (Ulama Besar) di Arab Saudi, Syaikh Sa’ad bin Turki Al-Khotslaan hafzohullah berkata :
    وشراب الكحول الذي يؤدي للإسكار هذا لا إشكال في أنه محرم ومن كبائر الذنوب، وهذا بإجماع المسلمين، والكثير والقليل في ذلك سواء، فقد وضع النبي – صلى الله عليه وسلم – لنا قاعدة في هذا، فقال: مَا أَسْكَرَ كَثِيْرُهُ فَقَلِيْلُهُ حَرَامٌ ولكن يوجد في الوقت الحاضر كما ذكرت يوجد أغذية وأدوية تكون فيها نسبة ضئيلة من الكحول، وهذه النسبة نسبة مستهلكة، بحيث إن من أكثر من ذلك الغذاء المشتمل على هذه النسبة، أو ذلك الدواء فإنه لا يسكر فما حكم هذه الأغذية؟ وكما مثلنا بمثال الأغذية بالخميرة التي توجد في الخبز، يوجد بها نسبة ضئيلة من الكحول، المشروبات الغازية، مثل الكولا ونحوها يوجد بها نسبة ضئيلة من الكحول، كثير من أنواع الأدوية لا تخلو من ذلك.
    Pertama : “Meminum minuman yang mengandung alkohol yang mengantarkan kepada mabuk maka hal ini sudah jelas akan keharamannya dan termasuk dosa besar berdasarkan ijmak/konsensus kaum muslimin. Dan meminum banyak atau sedikit dalam hal ini hukumnya sama saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuat kaidah untuk kita dalam perkara ini, beliau berkata :
    مَا أَسْكَرَ كَثِيْرُهُ فَقَلِيْلُهُ حَرَامٌ
    “Apa yang banyaknya menimbulkan mabuk maka sedikitnya juga haram”

    Akan tetapi di zaman sekarang ini ada makanan-makanan dan obat-obatan yang mengandung alkohol meskipun dengan kadar yang sangat sedikit. Kadar sedikit ini adalah kadar yang mustahlakah (terleburkan) dimana barang siapa yang mengonsumsi makanan atau obat-obatan tersebut –yang mengandung alkohol sedikit- maka ia tidaklah mabuk. Lantas bagaimana hukum mengonsumsi makanan tersebut?

    Dan sebagaimana yang telah kami sebutkan tentang makanan yang diproses dengan ragi, seperti yang terdapat pada roti, ada kandungan sedikit alkoholnya, demikian juga minuman-minuman soda, seperti kola dan yang semisalnya, ada kandungan sedikit alkohonya, dan demikian juga banyak obat-obatan yang tidak lepas dari kandungan alkohol.

    هذا يقودنا إلى معرفة الحكم الشرعي في الخمر إذا استهلكت في مائع، بحيث لو أكثر الإنسان من شرب هذا المائع لم يسكر، فما حكم ذلك؟ ما حكم شرب هذا المائع الذي فيه هذه الخمر المستهلكة؟ وهذا ما يسميه بعض العلماء المعاصرين، يسمون هذا بنظرية الاستهلاك، نظرية الاستهلاك معناها: اختلاط العين لغيرها على وجه يفوت الصفات الموجودة فيها والخصائص المقصودة منها بحيث تصير كالهالكة وإن كانت باقية.

    Permasalahan ini mengantarkan kita untuk mengenal hukum syar’i tentang khomer jika telah terleburkan dalam cairan, dimana jika seseorang meminum banyak cairan ini ia tidak mabuk, apa hukumnya? Apa hukumnya meminum cairan ini yang mengandung khomer yang telah terleburkan tersebut?

    Ini yang dinamakan oleh sebagian ulama zaman ini dengan istilah “teori istihlaak/terlebur”. Maksud dari istilah ini adalah : Tercampurnya suatu dzat dengan dzat yang lain yang menyebabkan sifat-sifat dan keistimewaan dzat tersebut hilang sehingga jadilah dzat tersebut seperti telah hilang padahal masih ada”

    وهذا ينطبق على الخمر إذا استهلكت في مائع بحيث لو أكثر الإنسان من شرب هذا المائع لم يسكر، وينطبق كذلك على وقوع نجاسة قليلة في ماء كثير، بحيث لا يظهر بهذه النجاسة أي أثر من لون أو طعم أو رائحة، فهذا تتناول هذه النظرية نظرية الاستهلاك فتمتزج هنا عين خبيثة بعين طيبة، ويكون الغالب للعين الطيبة، بحيث لا يكون هناك أي أثر من لون أو طعم أو ريح، للعين الخبيثة

    Permasalahan ini seperti permasalahan khomer jika telah terleburkan dalam cairan dimana jika cairan tersebut kalau diminum oleh seseorang dalam jumlah yang banyak maka tidak memabukkan. Seperti juga permasalahan terjatuhnya sedikit najis di air yang banyak, dimana tidak nampak bekas dari najis tersebut, baik warnanya, rasanya, maupun baunya. Maka hal ini mencakup teori “istihlaak”, dimana tercampur dzat yang kotor/najis dengan dzat yang bersih/suci akan tetapi yang dominan adalah dzat yang bersih, sehingga tidak ada sama sekali bekas dzat yang kotor tersebut dari sisi warnanya, rasanya, maupun baunya.

    وهذه النظرية مقررة في الفقه الإسلامي، ومن أحسن من تكلم عنها شيخ الإسلام ابن تيمية – رحمه الله – وقرر بأن العين الخبيثة إذا استُهلِكت فإنها لا يكون لها حكم.
    قال – رحمه الله -: الصواب في هذا أن الله حرم الخبائث التي هي الدم والميتة ولحم الخنزير ونحو ذلك، فإذا وقعت هذه في الماء أو غيره واستهلكت لم يبق هناك دم ولا ميتة ولا لحم خنزير أصلا، قال: كما أن الخمر إذا استهلكت في المائع لم يكن الشارب لها شاربا للخمر، والخمرة إذا استحالت بنفسها وصارت خلا كانت طاهرة باتفاق العلماء

    Teori ini telah ditetapkan dalam fikih Islam. Dan diantara yang terbaik membicarakan tentang teori ini adalah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah. Beliau menetapkan bahwasanya dzat yang buruk/najis jika telah terleburkan maka dzat tersebut tidak memiliki hukum.

    Beliau rahimahullah berkata : “Yang benar dalam permasalahan ini adalah bahwasanya Allah telah mengharamkan perkara-perkara yang najis seperti darah, bangkai, daging babi dan yang semisalnya. Jika perkara-perkara najis ini jatuh/tercampur dengan air atau yang lainnya, lalu terleburkan dan tidak tersisa sama sekali darah, tidak juga bangkai, dan tidak juga daging babi,  sebagaimana jika khomer jika terlebur dalam cairan, maka orang yang meminum cairan tersebut tidaklah sedang meminum khomer, demikian juga jika khomer berubah dengan sendirinya menjadi cuka maka menjadi suci/bersih dengan kesepakatan para ulama”

    لاحظ هنا شيخ الإسلام ابن تيمية كأنه يتكلم عن مسألة موجودة في زمننا الآن، يقول: إن الخمر إذا استهلكت في المائع لم يكن الشارب لها شاربا للخمر، يعني أنها يُعفى عنها، قال: وهذه الأدهان والألبان والأشربة، وغيرها من الطيبات، والخبيثة قد استهلكت واستحالت فيها أي فلا تحرُم، فكيف يحرم الطيب الذي أباحه الله، ومن الذي قال إنه إذا خالطه الخبيث واستهلك فيه واستحال أنه قد حرُم؟ وليس على ذلك دليل لا من كتاب ولا من سنة ولا إجماع ولا قياس. لاحظ أن شيخ الإسلام ينصر هذا القول بقوة، وهو أن العين الخبيثة إذا استحالت في شيء مباح طاهر فإن هذه العين الخبيثة لا يبقى لها أي أثر ويكون هذا مباحا، ولهذا قال: إنه ليس على القول بالتحريم دليل لا من كتاب ولا من سنة، ولا إجماع ولا قياس.

    Perhatikan, disini Syaikhul Islam seakan-akan sedang membicarakan permasalahan yang ada di zaman sekarang. Ia berkata, “Jika khomer telah terleburkan dalam cairan maka peminum cairan tersebut tidak sedang meminum khomer”, yaitu khomer tersebut dimaafkan. Ia berkata bahwasanya minyak-minyak ini, susu, dan minuman-minuman, demikian juga cairan-cairan yang suci lainnya jika ada benda buruk/najis yang terleburkan atau berubah dalam cairan-cairan tersebut maka cairan-cairan tersebut tidaklah menjadi haram. Bagaimana diharamkan sesuatu yang baik yang telah dihalalkan oleh Allah?, siapakah yang mengatakan jika sesuatu yang baik tercampur dengan sesuatu yang haram dan telah terleburkan dan telah berubah dzatnya lantas menjadi haram?, sama sekali tidak ada dalilnya baik dari al-Qur’an, as-Sunnah, Ijmak, maupun qiyas.

    Perhatikan bahwasanya Syaikhul Islam telah mendukung pendapat ini dengan kuat, yaitu bahwasanya dzat yang najis jika telah terleburkan dalam dzat lain yang halal dan suci sehingga dzat yang najis ini tidak tersisa bekasnya maka dzat lain ini tetap halal. Karenanya beliau berkata bahwasanya pendapat yang menyatakan menjadi haram sama sekali tidak memiliki dalil, baik dari Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijmak, maupun qiyas.

    ولهذا قال – صلى الله عليه وسلم – في حديث بئر بُضاعة لما ذُكر له أنه يُلقى فيها الحِيَض ولحوم الكلاب والنتن، قال: المَاءُ طَهُوْرٌ لاَ يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ وقال في حديث القلتين: إنه إِذَا بَلَغَ الْمَاءُ قُلًَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الْخَبَثَ وفي اللفظ الآخر: “لَمْ يُنَجِّسْهُ شَيْءٌ” وقوله: ” لم يحمل الخبث ” يبين أن تنجيسه بأن يحمل الخبث، أي بأن يكون الخبث فيه محمولا، وذلك يبين أنه مع استحالة الخبث لا ينجس الماء.
    انتهى كلامه – رحمه الله – منقولا من مجموع الفتاوى مجلد 21، صفحة 501 – 502

    Oleh karenanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits sumur “budloo’ah” tatkala disebutkan kepada beliau bahwasanya ada kain-kain bekas haid, dan bangkai anjing, serta kotoran-kotoran terlemparkan ke dalam sumur ini maka beliau berkata :
    المَاءُ طَهُوْرٌ لاَ يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ
    “Air itu suci dan mensucikan dan tidak ternajiskan oleh sesuatupun”

    Beliau juga berkata pada hadits “qullatain” :
    إِذَا بَلَغَ الْمَاءُ قُلًَّتَيْنِ لَمْ يَحْمِلِ الْخَبَثَ
    “Jika air telah mencapai 2 qullah (kurang lebih 200 liter-pen) maka tidak mengandung najis”
    Dalam lafal yang lain لَمْ يُنَجِّسْهُ شَيْءٌ “Tidak akan ternajisi oleh sesuatupun”

    Dan sabda beliau, “Tidak mengandung najis” menjelaskan bahwa penajisan air adalah dengan pengandungan najis, yaitu najis terkandung dalam iar tersebut. Hal ini juga menjelaskan bahwasanya jika najis telah terleburkan (larut dan tidak tersisa bekasnya-pen) maka tidak menajiskan air.

    (Demikian perkataan Ibnu Taimiyyah dari Majmuu al-Fataawa 21/501-502)
    فإذًا شيخ الإسلام ابن تيمية – رحمه الله – يقرر لنا هذه النظرية وهي نظرية الاستهلاك، وبهذا التقرير يتبين أن هذه الكحول إذا كانت مستهلكة في الغذاء أو الدواء بحيث إن الإنسان لو أكثر منها لم يسكر، فإنها حينئذ لا يكون لها أثر، ويكون استخدام ذلك الغذاء والدواء مباحا ولا بأس به ولا يتحرج الإنسان منه البتة. وقد صدر في هذا قرار من مجمع الفقه الإسلامي التابع لرابطة العالم الإسلامي، بشأن الأدوية المشتملة على الكحول، وجاء في القرار: “لا يجوز استعمال الخمرة الصرفة دواء بأي حال من الأحوال لقول النبي – صلى الله عليه وسلم -: إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَاءَكُمْ فِيْمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ “.

    Dengan demikian syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah menjelaskan kepada kita tentang teori ini yaitu teori “istihlaak”. Dan dengan pemaparan teori ini maka jelas bahwasanya jika alkohol telah larut/lebur dalam makanan atau obat, dimana jika seseorang mengonsumsi kadar yang banyak tidaklah mabuk, maka alkohol tersebut sudah tidak ada bekas/pengaruhnya, sehingga boleh dan tidak mengapa mengonsumsi makanan dan obat tersebut, dan tidak perlu seseorang merasa berat/ragu-ragu untuk mengonsumsinya.

    Dan Komite Fikih Islam (Majama’ al-Fiqh al-Islaami) yang menginduk kepada Roobitho al-‘Aaalm al-Islaami telah menerbitkan ketetapan berkaitan dengan obat-obatan yang mengandung alkohol. Dan disebutkan dalam ketetapan tersebut : “Tidak boleh mengonsumsi khomer murni sebagai obat dalam kondisi apapun berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

    إِنَّ اللهَ لَمْ يَجْعَلْ شِفَاءَكُمْ فِيْمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمْ
    “Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan kalian pada perkara-perkara yang diharamkan atas kalian”

    ثانيا: يجوز استعمال الأدوية المشتملة على الكحول بنسب مستهلكة، تقتضيها الصناعة الدوائية التي لا بديل عنها بشرط أن يصفها طبيب عدل، كما يجوز استعمال الكحول مطهرا خارجيا للجروح، وقاتلا للجراثيم، وفي الكريمات والدهون الخارجية، ولاحظ هنا أن استعمالها في الدواء وفي الغذاء لا بد أن يكون بنسب مستهلكة، لكن استعماله في التطهير لا يتقيد ذلك بأن يكون بنسب مستهلكة، ولذلك استعمالها في المطهرات قد يكون بنسبة ليست نسبة مستهلكة، فيجوز ذلك خاصة مع أن الراجح أنها ليست بنجسة، أن الخمر طاهرة وليست بنجسة، وحينئذ لا بأس باستعمالها مطهرا خارجيا للجروح وقاتلا للجراثيم.

    Kedua : Dibolehkan mengonsumsi obat-obatan yang mengandung alkohol dengan kadar sedikit yang istihlak yang proses pembuatan obat mengharuskan demikian, yang memang tidak ada alternatif lain, dengan syarat dijelaskan sifatnya oleh dokter yang terpercaya.
    Sebagaimana boleh menggunakan alkohol sebagai pemakain luar untuk pembersih luka dan untuk membunuh kuman-kuman. Demikian juga digunakannya alkohol pada krim-krim, minyak-minyak untuk pemakaian luar.

    Perhatikan bahwasanya penggunaan alkohol pada obat dan makanan harus dengan kadar yang sedikit (istihlak), adapun penggunaan alkohol pada pemakaian luar maka tidak dipersyaratkan kadar sedikit (istihlak). Karenanya penggunaan alkohol sebagai pembersih luar terkadang kadar alkoholnya bukan kadar istihlak. Hal ini diperbolehkan, terlebih lagi bahwasanya pendapat yang lebih kuat bahwasanya khomer tidaklah najis, sehingga boleh digunakan untuk pemakaian luar sebagai pembersih atau untuk membunuh kuman-kuman.

    سئل الشيخ محمد بن عثيمين – رحمه الله – عن هذه المسألة قال: دخول الكحول في الأدوية التي لا تشرب أو تؤكل جائز استخدامها، كما صرح ابن تيمية في جواز استخدام النجس في غير الأكل والشرب، مع أن الخمر ليست بنجسة ونجاستها على الصحيح نجاسة معنوية، قال: أما إذا كانت الأدوية تشرب وتؤكل ويؤدي كثيرها إلى الإسكار فقليلها حرام. لاحظ بهذا الشرط إذا كان كثيرها يؤدي إلى الإسكار فقليلها حرام، أما الكحول من الأدوية التي لا يمكن أن يشرب وهو في هذه الحال لا يسكر فلا يضر دخول بعض الكحول في تركيبها، وهذا جائز لأن العلة في التحريم استخدام الخمر كدواء هو في حالة وجود وصف التحريم وهو الإسكار. قال الشيخ – رحمه الله -: وإلا لحرم الخبز والخبز فيه شيء من الكحول في الخميرة.

    Syaikh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah ditanya tentang permasalahan ini, maka beliau berkata : “Masuknya alkohol dalam obat-obatan yang tidak diminum atau dimakan maka boleh untuk digunakan, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikhul islam tentang bolehnya menggunakan najis pada pemakaian yang bukan makan dan minum. Padahal khomer tidaklah najis, dan najisnya –menurut pendapat yang benar- adalah najis maknawi saja.

    Adapun jika obat dimakan dan diminum dan mengonsumsi obat tersebut dengan banyak mengakibatkan mabuk maka mengonsumsi kadar sedikit dari obat tersebut juga haram.

    Perhatikan syarat ini, jika mengonsumsi banyak mengakibatkan mabuk maka mengonsumsi sedikitpun haram.

    Adapun alkohol dari bagian obat yang tidak menimbulkan mabuk maka tidak mengapa menjadi bagian dari susunan kadar obat. Hal ini diperbolehkan karena ‘illah (sebab) pengharaman adalah penggunaan khomer sebagai obat jika dalam kondisi memiliki sifat pengharaman, yaitu bila memabukkan.

    Jika tidak demikian, maka tentunya akan diharamkan roti, karena dalam roti ada kadar kecil alkohol dalam ragi.

    والخلاصة، أن الكحول إذا كانت نسبتها مستهلكة، بحيث إن الإنسان لو أكثر من شرب هذا المائع الذي فيه هذه النسبة المستهلكة، فإنه لا يسكر فإن هذه النسبة من الكحول تكون مغتفرة، يعني أنه لا يترتب عليها أي حكم، ولا يترتب عليها حكم من جهة التحريم، ويجوز ذلك المطعوم أو المشروب ولا يتحرج الإنسان منه.

    Kesimpulannya jika alkohol kadarnya sangat sedikit (mustahlak) dimana jika seseorang meminum banyak dari cairan yang tercampur khomer tersebut ternyata tidak mabuk maka kadar sedikit campuran alkohol tersebut dimaafkan, yaitu tidak mengakibatkan hukum apapun. Tidak mengakibatkan hukum pengharaman, dan makanan atau minuman tersebut boleh dikonsumsi, dan seseorang tidak perlu keberatan dalam mengonsumsinya.

    (Sumber : http://islamselect.net/mat/60664, diterjemahkan secara bebas oleh Abu Abdil Muhsin Firanda)
    sumber: http://goo.gl/Dsclj6

    ----------------------------
    ~ ust. Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja ~
    ----------------------------


    Jangan Melihat Orang Dari Penampilannya Saja

    Dikisahkan bahwa suatu malam Sultan Murod Ar-Rabi` mengalami kegundahan yang sangat, dan dia tidak mengetahui sebabnya.

    Maka Sang Sultan memanggil kepala penjaga/sipir dan memberitahukan tentang keadaannya yang sedang gundah,

    Dan memang merupakan kebiasaan Sultan bahwa dia sering memeriksa keadaan masyarakat/rakyatnya secara sembunyi-sembunyi.

    Maka Sultan berkata kepada Kepala Sipir : Mari kita keluar, jalan-jalan di antara penduduk (guna memeriksa dan memantau keadaan mereka).

    Mereka pun berjalan hingga sampailah di sebuah penghujung desa, dan Sultan melihat seorang pria tergeletak di atas tanah. Sultan menggerak-gerakknnya (untuk memeriksa) dan ternyata pria tersebut telah tewas. Namun anehnya orang-orang yang melintasi dan berlalu lalang di sekitarnya tidak memperdulikannya.

    Maka Sultan pun memanggil mereka, tapi mereka tidak mengetahui Sang Sultan,
    Mereka berseru : Ada apa?
    Sultan : Kenapa pria ini tewas dan tidak seorangpun yang membawanya? Siapa dia? Dan dimana keluarganya?
     Mereka berujar : Ini orang zindiq, suka minum khomar, pezina.
     Sultan menimpali : Namun bukankah dia dari golongan umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam?
    Ayo bawa dia ke rumah keluarganya.
    Maka mereka pun membawanya.
    Ketika sampai di rumah, istrinya pun melihatnya dan langsung menangis.
    Dan orang-orang pun mulai beranjak pergi, kecuali Sang Sultan dan Kepala Sipir.

    Di tengah tangisan si wanita (istri si mayit), dia berseru kepada Sultan (namun wanita tersebut tidak mengetahuinya) : Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah, aku bersaksi bahwa engkau sungguh wali Allah.

    Maka terheranlah Sultan Murod dengan ucapan wanita tersebut, dan berkata : Bagaimana mungkin aku termasuk wali Allah sementara orang-orang berkata buruk terhadap si mayyit, hingga mereka enggan mengurusi mayatnya.
    (Penjaga, Sultan merasa heran, bagaimana mungkin seorang zindiq ditolong oleh wali Allah)

    Wanita pun menjawab : Aku sudah duga hal itu,

    Sungguh suamiku setiap malam pergi ke penjual arak/khomar lantas membeli seberapa banyak yang dia bisa beli, kemudian membawanya ke rumah kami dan menumpahkan seluruh khomar ke toilet, dan dia (suami) berkata : Semoga aku bisa meringankan keburukan khomar dari kaum muslimin.

    Suamiku juga selalu pergi kepada para zaniah/pelacur dan memberinya uang, dan berkata : malam ini kau ku bayar dan jangan kau buka pintu rumahmu (untuk melacur) hingga pagi,

    Kemudian suamiku kembali ke rumah dan berujar : Alhamdu lillah, semoga dengan itu aku bisa meringankan keburukannya ( pelacur) dari pemuda-pemuda muslim malam ini.

    Namun sementara orang-orang menyaksikan dan mengetahui bahwa suamiku membeli khomar, dan masuk ke rumah pelacur, Dan lantas mereka membicarakan suamiku dengan keburukan.

    Pernah suatu hari aku berkata pada suamiku : Sungguh jika seandainya engkau mati, maka tidak akan ada orang yang akan memandikanmu, menyolatkanmu, dan menguburkanmu.

    Suamikupun tersenyum dan menjawab : Jangan khawatir Sayangku… Sultan/Pemimpin kaum muslimin lah yang akan menyolatkanku beserta para ulama dan pembesar-pembesar negeri lainnya.

    (Setelah mendengarnya) Sultan pun menangis lantas berkata : Suamimu benar, Demi Allah aku adalah Sultan Murod Ar-Robi`, Dan besok kami akan memandikan suamimu, menyolatkannya dan menguburkannya.

    Dan diantara yang menyaksikan jenazahnya adalah Sultan Murod, para ulama, para masyayikh dan seluruh penduduk kota.

    Maha Suci Allah, kita hanya bisa menilai orang dengan hanya melihat penampilan dan kulit luarnya dan kita pula hanya mendengar omongan orang.

    Maka sendainya jika kita mampu bijak, kita akan memandang dan menilai orang dari kebersihan hatinya, Maka niscaya lisan kita akan kelu membisu dari menceritakan keburukan orang lain..

    Subhanallaah….Semoga kita bisa mengambil ibroh / contoh teladan…

    -----------------------
    ~ Syaikh Ali Jaber ~
    -----------------------
    sumber:  http://goo.gl/v80Hw7


    Pribadi Jujur

    Subhaanalloh walhamdulillaah walloohuakbar! Maha Suci Alloh yang atas izin-Nya jantung kita masih berdetak sampai hari ini, ruh kita masih berada di dalam jasadnya sampai saat ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada baginda nabi Muhammad Saw.

    Saudaraku yang dirahmati Alloh, kita melihat orang-orang yang menunaikan shalat banyak jumlahnya, orang-orang yang melaksanakan shaum pun banyak jumlahnya. Demikian juga orang-orang yang menunaikan ibadah haji, berbondong-bondong banyaknya setiap tahun. Namun, orang yang jujur, selalu dipertanyakan mengapa tidak sebanyak mereka jumlahnya.
    Padahal jelas bahwa tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur. Seringkali kita senang menilai orang lain jujur, akan tetapi jarang mempertanyakan kepada diri kita sendiri sejauhmana kejujuran diri kita. Kita senang melihat orang lain jujur, kita senang diperlakukan sebagai orang yang jujur, walaupun sebenarnya kita belum tentu jujur. Kita pun senang berkumpul dan berinteraksi dengan orang yang jujur, namun apakah kita sendiri sudah menjadi orang yang jujur lagi dapat dipercaya?!

    Rosululloh Saw. adalah seseorang yang diberi gelar Al Amin, seseorang yang sudah terjamin kejujurannya dan terpercaya. Gelar ini diberikan oleh orang-orang di lingkungan beliau yang bahkan belum mengenal Islam. Gelar tersebut adalah gelar bagi orang yang setiap ucapannya pasti benar, setiap janji pasti ditepati, setiap amanah pasti ditunaikan dengan penuh tanggungjawab, bersih dari khianat. Inilah karakter utama yang perlu kita miliki.

    Seorang muslim yang jujur adalah karena ia yakin bahwa Alloh Swt. senantiasa melihat dirinya, senantiasa mengetahui ucapan, perbuatan sekecil apapun yang ia ucapkan dan ia lakukan.

    Sesungguhnya kebohongan itu tidak pernah berguna sama sekali. Karena sungguh Alloh Swt. tidak mungkin bisa kita bohongi. Alloh Swt. pasti tahu setiap apa yang kita lakukan. Alloh Swt. berfirman, Sesungguhnya Alloh mengetahui yang tersembunyi di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati.” (QS. Faathir [35] : 38)

    Maka dari itu, kebohongan adalah sikap yang konyol, merendahkan, mencelakakan dan menghinakan diri sendiri. Jika kita berbohong, kemudian orang lain bisa dibohongi, sebenarnya itu bukan karena kita pandai berbohong, melainkan karena Alloh Swt. masih menutupi perbuatan kita dan masih memberi kita kesempatan bertaubat. Dan, jikalau pada saatnya nanti Alloh menghendaki untuk membukanya, sehingga terbongkarlah kebohongan kita, maka tiada apapun yang bisa menyelamatkan kita.

    Saudaraku, jikalau kebohongan yang kita terbongkar, maka kehormatan kita akan rubuh. Kepercayaan kepada kita pun akan sirna. Sekali kebohongan kita terbongkar, maka akan sulit untuk dipercaya lagi.

    Sungguh, dicaci gara-gara kita jujur, itu jauh lebih baik daripada dipuji karena kita tidak jujur. Alloh Maha Tahu siapa di antara hamba-hamba-Nya yang jujur, dan Alloh berikan rasa tenang, sakiinah di dalam hatinya, sehingga dihina, dikucilkan, dipojokkan seperti apapun, dia akan tetap tenang karena Alloh bersamanya.

    Sebaliknya, bagi orang yang tidak jujur, sekalipun orang-orang di sekitarnya memujinya, mendukungnya, namun Alloh tidak ridho, maka Alloh akan cabut rasa tenang di dalam hatinya. Sehingga ia akan diliputi rasa gelisah, cemas, gundah gulana di tengah sanjungan orang. Ia sangat takut suatu saat nanti kebohongannya terbongkar. Padahal kebohongan itu serapat apapun menutupnya, cepat atau lambat niscaya akan terbuka juga.

    Apa artinya kekayaan, jabatan, kedudukan, jika didapatkan dengan jalan ketidakjujuran? Apa artinya semua itu jika hanya mendatangkan kegelisahan, ketidaktenangan? Semua itu semu belaka, tidak mendatangkan kebahagiaan, malah akan mendatangkan malapetaka di dunia dan di akhirat. Na’udzubillahi mindzalik!

    Semoga kita termasuk orang-orang yang jujur.
     
    -------------------
    ~ Aa Gym ~
    -------------------
    sumber: http://goo.gl/DCygk1


    Asal Mula Hari Valentine

    01. banyak yang baru tahu bahwa ‪#‎VDAY‬ berasal dari kebudayaan pagan Romawi | yang memuja kenikmatan badaniyah semisal sex dan nuditas

    02. asalnya #VDAY adalah perayaan pagan Lupercalia | untuk memuja Lupercus sang dewa kesuburan Romawi | dirayakan 13-18 Feb tiap tahunnya

    03. Lupercus dikenal juga Dewa Pan digambarkan berkepala kambing | persis Baphomet sesembahan Yahudi

    04. perayaan Lupercalia selain memuja Dewa Pan (Lupercus) juga sebagai persembahan pada Dewi Juno (Hera) | dewi pernikahan dan kesuburan

    05. karena inti perayaan Lupercalia ini ialah KESUBURAN | maka aktivitas SEX menjadi hidangan utamanya

    06. pada bentuk klasiknya | Lupercalia Festival dilakukan dengan memasang-masangkan lelaki dan wanita | lalu mereka semalaman bercinta

    07. jadi festival Lupercalia (13-18 Feb) ini identik dengan bersenang-senang | ialah mabuk, wanita, dan kenikmatan sex

    08. perayaan ini berlangsung bertahun-tahun | mendarah daging dan sulit dihentikan | hingga Kristen dijadikan agama negara Romawi

    09. pada 496 M Paus Gelasius mengesahkan Lupercalia ini menjadi hari raya gereja | karena tak sanggup menghapuskan tradisi pagan ini

    10. diperkenalkanlah nama baru Festival Lupercalia, yaitu Valentine's Day | dan dikaranglah cerita St. Valentinus yang mati demi cinta

    11. Festival Lupercalia muncul dengan nama baru #VDAY | namun esensi perayaan itu tetap bertahan | KESUBURAN yang dilambangkan dengan sex

    12. baru pada 1969 M gereja kembali melarang perayaan #VDAY | karena dianggap hanya pembenaran dari perayaan Lupercalia

    13. namun telat bagi pengikut Kristiani | cerita St. Valentinus lalu melegenda | dan maksiat mulai dilegalkan #VDAY atas nama cinta

    14. pertanyaannya bagi kamu yang Muslim | asal mula #VDAY jelas Festival Lupercalia yang nyata-nyata pagan | masih ikutan?

    15. bagi kaum yang Muslim? | nyata-nyata #VDAY itu pernah jadi perayaan kaum Nasrani juga | masih mau ikutan juga?

    16. "Aaaah, itu kan zaman dulu! sekarang mah hari kasih sayang!" | ohya? | yuk kita simak dulu fakta-fakta berikut

    17. di Inggris, Amerika, Eropa dan Dunia pada umumnya | terdapat lonjakan hubungan seks seminggu sebelum dan sesudah tanggal 14/02

    18. tiap 14 Feb di Inggris diperingati sebagai "The National Impotence Day" | yang menghimbau muda-mudi tidak hubungan seks seminggu itu

    19. di USA tiap 14 Feb diperingati "National Condom Week" | karena mereka tahu persis bahwa #VDAY samadengan SEXDAY

    20. "Aaaah, itu kan luar negeri! Indonesia beda dooong!" | ohya? alasanmu! | perhatikan beberapa fakta berikut

    21. dari 413 orang dsurvei 26,4% rayakan #VDAY sama gebetan atau kekasih dengan jalan-jalan, makan-makan, ciuman lalu seks (Koran PR, 2005)

    22. 54% remaja bandung pernah hubungan seks | kota lain seperti Jakarta (51%), Medan (52%) Surabaya(47%) (Kompas, 2006)

    23. dan hampir di tiap daerah penjualan kondom menjelang Tahun Baru dan Valentine meningkat 40-80% | tidak jarang yang soldout

    24. bukti berita semisal ini banyak | yang sudah-sudah terlalu berserakan di internet untuk dicari | dan tahun ini akan sama pula

    25. bagi kamu yang Muslimah, RENUNGKAN | kondom yang ludes saat #VDAY itu siapa yang beli? dan buat siapa? untuk apa?

    26. ribuan tahun berlalu | ternyata #VDAY masih sama dengan perayaan Lupercalia asalnya | menjadi budak dari nafsu syahwat

    27. #VDAY tidak diragukan lagi meneruskan tradisi pagan | dimana kehormatan wanita tidak dihargai dan kemuliaannya diinjak

    28. bila langkah sudah salah dibuat, dan engkau tiada lagi terhormat | ribuan sesal tiada guna, dan isakan tangis tiada manfaat |

    29. MAWAR dan COKLAT memang nggak bahaya | tapi ia pintu menuju kebinasaan | awal pembenaran nafsu syahwat

    30. jangan sampai penyesalan datang belakangan | segera MENIKAH bukannya pacaran | pelajari ‪#‎CintaMulia‬ bukannya ikut-ikutan #VDAY

    31. bila belum siap menikahi segeralah SUDAHI | jaga dirimu tetap TERHORMAT agar datang padamu lelaki yang juga TERHORMAT

    32. karena lelaki TERHORMAT tiada main-main dengan KEHORMATAN wanita | dan lelaki MULIA menginginkan wanita yang terjaga MULIA

    33. bila pernikahan yang lebih dahulu maka ia TERHORMAT | bila pernikahan yang dibelakang maka namanya diambil KEHORMATANNYA | pilih mana?

    34. apapun alasan lelaki mendekati, menggoda, memacari | dia bukan lelaki TERHORMAT, karena sudah membahayakan KEMULIAAN wanita

    35. #CintaMulia | jaga cintamu, mulia dirimu

    ----------------------
    ~ Ust.Felix Siauw ~
    ----------------------


    Cantik, Ijinkan Aku Menunduk

    Demi Allah,
    Aku tak tahu apa harus kukecam hawa nafsuku,
    Atas Cinta
    Atau mataku yang menggoda, ataukah hati ini
    Jika kukecam hati, ia berkata: Gara-gara mata yang memandang!
    Dan jika kuhardik mata, ia berdalih: Ini kesalahan hati!
    Mata dan hati telah dialiri darah,
    Maka wahai Rabbi, jadilah Penolongku atas mata dan hati ini

    *****

    (Kata-kata seorang penyair yang dikutip Syaikh Abdul 'Aziz AlGhazuli dalam Ghadhdhul Bashar, dan dikutip ust.Salim A. Fillah)

    Julaibib

    "Ada seorang sahabat Nabi,.." tutur Anas bin Malik. "Wajahnya kurang bagus, ia bernama Julaibib. Rasulullah menawarkan pernikahan untuknya, lantas ia berkata, "Kalau begitu saya orang yang tidak laku?". Rasulullah menjawab: "Engkau di sisi Allah orang yang laku." (HR. Ya'la)

    Julaibib, yang meskipun disebut berwajah kurang bagus, hatinya sungguh mulia. "Nikahkanlah putrimu.. Namun bukan untukku," Kata Nabi kepada salah seorang dari Anshar.
    Sahabat Anshar itu bertanya, "Untuk siapakah?"
    "Untuk Julaibib.", jawab Rasulullah.
    Ia berkata, "Saya akan meminta ibunya untuk memaksanya."

    Dari jawaban orang Anshar itu, betapa tersirat sosok Julaibib yang sangat tidak menarik secara fisik. Hingga ia akan suruh istri untuk memaksa anaknya agar mau dinikahkan Rasulullah dengan Julaibib. Sedangkan putri sahabat Anshar itu adalah gadis yang sangat cantik nan solehah, idaman para pemuda.

    "Rasulullah meminang putrimu!" Kata sahabat Anshar itu kepada istrinya.
    Sang istri menjawab, "Ya, sebaik-baik pandangan adalah menjadi istri Rasulullah."
    "Rasulullah tidak meminang putri kita untuk dirinya sendiri, istriku. Tapi untuk Julaibib."
    "Aduh, apakah Julaibib itu anak beliau?" begitu kata istrinya sampai diulang dua kali. "Tidak, demi Allah! Saya tidak menikahkannya dengan Julaibib."

    Sang ayah berdiri hendak temui Rasulullah dan menyampaikan jawaban istrinya. Tetiba putrinya bertanya dari balik hijab, "Siapakah yang meminangku kepada kalian berdua?" Ibunya menjawab, "Rasulullah."
    "Kalian menolak perintah Nabi?" tanya sang Gadis. Kedua orangtuanya terdiam, lantas ia baca surah Al-Ahzab ayat 36.
    "Maka antarkanlah aku kepada Nabi, sebab ia tidak akan menyia-nyiakan diriku." Lanjut sang Gadis.

    Singkat kisah, Nabi pun menikahkan sang gadis cantik itu dengan Julaibib. Kemudian Nabi berdoa, "Ya Allah, tuangkanlah kebaikan padanya dengan sepenuh kebaikan. Jangan jadikan hidupnya susah."

    Sungguh tak pernah akan ada yang sia-sia dengan teladan dan perintah Nabi bagi umatnya. Sang gadis menaati Rasulullah sedemikian rupa, hingga rela dinikahkan dengan orang yang karena wajahnya yang kurang bagus membuat yang lain malu untuk berteman dengannya. Julaibib dan istri, pasangan soleh-solehah ini nantinya kemudian jadi orang yang paling banyak harta dan infaqnya.

    Hingga kemudian, setelah Nabi dan para sahabatnya menangi perang, Nabi bertanya kepada para sahabat,  "Apakah kalian kehilangan seseorang?"
    Mereka kemudian menyebut beberapa nama sahabat.
    Kemudian beliau bertanya lagi, "Apakah kalian kehilangan seseorang selain itu?"
    Mereka menjawab, "Tidak, ya Rasulullah."
    Nabi berkata, "Saya kehilangan Julaibib. Carilah ia!"

    Para sahabat lantas mencarinya, dan menemukannya di samping tujuh orang mayat musuh. Nabi kemudian berdiri di sebelahnya dan berkata, "Ia (Julaibib) membunuh tujuh orang kemudian mereka membunuhnya. Ini dariku dan aku darinya. Ini dariku, dan aku darinya." Lalu beliau meletakkannya di atas pundaknya dan hanya beliau yang membawanya. Lalu beliau menggali kuburan untuknya dan meletakkan jenazah Julaibib dengan tangannya sendiri. (HR.Muslim)

    Itulah Julaibib, semoga Allah mencintai beliau. Ia bukan orang penting, bahkan sama sekali dianggap tidak penting bagi yang lain. Kedatangannya tidak pernah disambut, hilangnya ia tidak ada yang tahu. Julaibib, walaupun wajahnya tidak menarik, hatinya sungguh baik, hingga Rasulullah begitu memuliakan dan mencintainya.

    Julaibib tidak pernah melakukan pencitraan untuk membuatnya dihargai manusia. Ia cukup hidup lurus mengabdi pada Allah dan Rasulullah. Karena tidak ada yang lebih beruntung selain jadi manusia yang dicintai Nabi. Wajah tampan dan cantik bukan jaminan kemuliaan. Boleh jadi burukna rupa membuat hidup di dunia sering dihina, namun jika terus berjuang taati Allah dan Rasul-Nya, insya Allah kelak ia kan tempati syurga.


    Sejarah Villa Isola

    Orang Bandung mana sih yang gak kenal Villa Isola? 


    Villa Isola adalah milik seorang jutawan blasteran Italia-Jawa, Dominique Willem Berretty. 

    Willem Berrety

    Nama Isola sendiri merupakan singkatan dr M’ISOLO E VIVO (Saya mengasingkan diri dan bertahan hidup). 


    Walaupun terpencil, Villa Isola merupakan bangunan karya Schoemaker ini tercanggih di jamannya. Villa ini dibangun tahun 1933 dgn biaya 500.000 gulden, mewah banget kan..
    Villa Isola jadul

    Interior Isola jadul

    Setelah Berretty wafat 1934, Villa Isola dibeli Hotel Homann, hingga jd Bumi Siliwangi di tahun 1954.
    Bumi Siliwangi
     
    Kabarnya, ada anak perempuan Berretty yang bunuh diri di Isola ini dan masih suka berkeliaran. Hiy~
    ***
    Sumber: http://t.co/taLfmh9lHY
    ************


    Kini, Isola menjadi salah satu gedung yang ada di kawasan kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Saya kebetulan alumni UPI, jadi sangat tertarik untuk merepost asal-usul Isola. Heuheuheu. Saat masih kuliah di UPI, gedung Isola digunakan sebagai gedung rektorat. Selama 4 tahun kuliah di UPI, hanya dua kali masuk ke dalam gedung Isola. Kalau tidak ada acara resmi, mungkin tidak akan pernah masuk kesana karena dijaga oleh beberapa keamanan kampus. hahaha

    Gedung Isola dikelilingi taman. Yang paling ramai dikunjungi mahasiswa upi adalah taman belakang gedung yang ada kolamnya. Sejak dulu, taman di sekitar gedung Isola dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan organisasi, foto-foto prewedding dan selfie, menyendiri nikmati sepi, hingga "bobogohan" (pacaran) antar mahasiswa-mahasiswi upi.

    Yang paling saya ingat adalah ketika berjalan menyusuri jalan setapak pinggiran kawasan Isola. Waktu itu jalan bertiga dengan si Eka dan si Asep. Tiba-tiba ada anjing mengejar kami, lari si anjing lebih kencang daripada kami. Alhamdulillah saya selamat, tapi kaki si Asep digigit. Hahahhaha. Maafin saya ketawa, Sep. Makasih sudah bersedia lari paling belakang. Asep itu sohib saya sejak masuk kuliah di UPI, sekarang gak pernah ketemu lagi. Mungkin anaknya sudah masuk SMA. :D

    Asal-Usul Betawi

    Kata Betawi berasal dari kata "Batavia," yaitu nama lain dari Jakarta pada masa Hindia Belanda. Kemudian penggunaan kata Betawi sebagai sebuah suku yang termuda, diawali dengan pendirian organisasi yang bernama Perkoempoelan Kaoem Betawi tahun 1923. Betawi merupakan suku asli yang menghuni Jakarta dan sekitarnya, bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, juga kebudayaan Melayunya khas.

    Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antar etnis dan bangsa pada masa lalu. Perpaduan etnis Sunda, Jawa, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Melayu serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa. 

    Sejarahnya: Diawali oleh orang Sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian Pakuan Pajajaran. Selain orang Sunda, ada juga pedagang dari pesisir utara Jawa, dari berbagai pulau Indonesia Timur, dari Malaka, bahkan dari Tiongkok serta Gujarat.

    Perjanjian antara Surawisesa (raja Sunda) dengan bangsa Portugis tahun 1512 yang membolehkan Portugis untuk membangun komunitas di Sunda Kalapa. Hal ini mengakibatkan perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa Portugis yang menurunkan darah campuran Portugis. Dari komunitas campuran penduduk lokal dan bangsa portugis ini lahirlah musik keroncong.

    Setelah VOC menjadikan Batavia sebagai pusat kegiatan niaganya, Belanda perlu banyak tenaga kerja untuk membangun roda perekonomian kota ini.  Ketika itu VOC banyak membeli budak dari penguasa Bali, karena saat itu di Bali masih berlangsung praktik perbudakan. Itulah penyebab masih tersisanya kosa kata dan tata bahasa Bali dalam bahasa Betawi kini.

    Kemajuan perdagangan Batavia menarik berbagai suku bangsa dari penjuru Nusantara hingga Tiongkok, Arab dan India untuk bekerja di kota ini.  Pengaruh suku bangsa pendatang asing tampak jelas dalam busana pengantin Betawi yang banyak dipengaruhi unsur Arab dan Tiongkok. Berbagai nama tempat di Jakarta juga menyisakan petunjuk sejarah mengenai datangnya berbagai suku bangsa ke Batavia. Seperti: Kampung Melayu, Kampung Bali, Kampung Ambon, Kampung Jawa, Kampung Makassar dan Kampung Bugis. Rumah Bugis di bagian utara Jl. Mangga Dua di daerah kampung Bugis yang dimulai pada tahun 1690

     Antropolog UI, Dr. Yasmine Zaki Shahab, MA memperkirakan, etnis Betawi baru terbentuk sekitar seabad lalu, antara tahun 1815-1893. Awalnya suku betawi hanya menempati Jakarta,namun sejak kemerdekaan RI, Jakarta dibanjiri para pendatang dari berbagai daerah. Sejak itulah, Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah2 pinggiran yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. 

    Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum | itulah bahasa betawi. Dalam bidang kesenian, misalnya, orang Betawi memiliki seni Gambang Kromong yang berasal dari seni musik Tionghoa. Tetapi juga ada Rebana yang berakar pada tradisi musik Arab, Keroncong Tugu dengan latar belakang Portugis-Arab. Ada juga kesenian Tanjidor yang berlatarbelakang ke-Belanda-an. Begitu jg kesenian khas betawi, seperti tari Topeng Betawi, Yapong yang dipengaruhi tari Jaipong Sunda, Cokek dan lain-lain. Cerita rakyat yang terkenal seperti Si Pitung, seperti serial Jagoan Tulen atau si jampang yang mengisahkan jawara-jawara Betawi. Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan terbuat dari kayu. Sebagian besar Orang Betawi menganut agama Islam, tetapi yang menganut agama Kristen; Protestan dan Katolik juga yg lainnya.
    **********
    Sumber: http://goo.gl/y5xg6z

    Benyamin Sueb
     

    Asal-Usul Ciputat

    Nama ciputat berasal dari bahasa sunda yg terdiri dari dua kosakata yaitu Ci dan Putat. Ci atau cai artinya air, putat itu nama pohon. Pohon putat yang banyak tumbuh dikawasan ciputat dulu, yang sering dikosumsi sebagai lalapan oleh masyarakat dijaman dulu kala. Dalam sejarahnya penduduk kawasan Ciputat terdiri dari berbagai etnis yaitu Sunda, Betawi, Arab dan Tiong Hoa. Pada masa kolonial Belanda,etnis Tiong Hoa adalah penguasa secara ekonomi kawasan Ciputat. Namun, saat Indonesia merdeka peran etnis china terus berkurang digantikan oleh etnis Arab dan Betawi yang menguasai lahan2 di kawasan Ciputat.

     Tuan Salim (seorang keturunan Arab) menjadi tuan tanah waktu itu yg kemudian menyumbangkan sebagian tanahnya untuk dibangun mushala yang kemudian berkembang menjadi Mesjid Agung Al Jihad—menjadi tempat aktifitas utama kegiatan keagamaan di Ciputat. Pada masa penjajahan Belanda, wilayah ciputat itu sangat luas mencakup rempoa, pamulang, cirendeu, pondo cabe, hampir ke lebak bulus.

    Pada masa itu, kawasan ciputat menjadi sumber utama penghasilan Belanda untuk memperoleh rempah2 dan hasil bumi lainnya.  Waktu itu kawasan ciputat masih disebut hutan belantara,dan kotanya adalah lebak bulus. Dilebak bulus inilah sering menjadi area atau medan u pertempuran antara pejuang kemerdekaan dg penjajah Belanda saat itu. 

    Kembali kenama ciputat | ci yg artinya air atau sumber mata air atau danau atau lembah. Dulu katanya di bawah pasar ciputat itu ada sumber mata air atau lembah yg cukup besar | asal kata Ci atau cai. Sementara didaerah itu pula dan sekitarnya banyak pohon atau tumbuhan yg dinamakan putat. Pohon itulah kemudian yg sering dijadikan lalapan oleh masyarakat waktu itu.

    Ciputat dari letak geogerafis,saat ini berada diantara 3 provinsi,yaitu Banten,Jabar dan DKI Jakarta. Dari letak itu,makanya ciputat itu bisa dikatakan tanah tak bertuan | gak diakui DKI,gak diakui Jabar termasuk Banten..hehe.. Makanya wajar pembangunan ciputat keliatannya sangat lamban dan ciputat seperti gak keurus | betul apa betul? Hehe.. 

    Ciputat itu pernah masuk wilayah Jakarta dan pernah masuk ke Jabar | skarang ke Banten kota Tangsel. Orang2 ciputat paling seneng disebut orang Jakarta | betul apa betul? Hehe.. Setelah Banten pecah dari Jabar,dipastikan ciputat menjadi milik provinsi Banten | dulu masuknya kabupaten tangerang | skarang tangsel. 

    Pada 29 Oktober 2008 melalui sidang paripurna pembentukan Kota Tangerang Selatan di DPR dengan mengesahkan Undang-Undang No. 51 Tahun 2008. Sejak itulah kemudian ciputat resmi menjadi bagian dari kota Tangerang Selatan | jd orang ciputat skarang orang Banten..hehe.. Kalo gak salah penduduk ciputat saat ini ada 30rb.. Mayoritasnya orang betawi asli. Mayoritas penduduk ciputat beragama Islam dan bahasanya betawi.. Ciputat pernah terkenal kemancanegara waktu situgintung jebol | masih inget gak? Taun brp tuh? Hehe.. Ciputat juga terkenal karena ada kampus UIN Jakarta | walaupun kebanyakan orang taunya ciputat itu jakarta.
    **********
    sumber: http://goo.gl/OZGkzF

    sumber gambar: http://goo.gl/kstgi9

    Malu Sebagai Akhlak Islam

    Pertama, Islam memandang rasa malu adalah akhlak yang sangat utama di dalam agama. Bahkan Rasulullah saw bersabda,
    “Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu” (HR Ibnu Majah)

    Terlebih bagi wanita, rasa malu ini adalah pakaian baginya, menjadi hiasan terbaik yang bisa dikenakan oleh seorang wanita, karena Rasulullah juga berpesan, rasa malu itu tidak mengakibatkan kecuali kebaikan.

    Rasulullah juga bersabda,
    “Keimanan itu ada 70 sekian cabang atau keimanan itu ada 60 sekian cabang. Seutama-utamanya ialah ucapan ‘La ilaha illallah’ dan serendah-rendahnya ialah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu itu adalah cabang dari keimanan” (HR Bukhari Muslim)

    Bila seseorang betul-betul mengetahui fakta selfie, maka mereka akan memahami betul bahwa selfie yang dilakukan kebanyakan remaja Muslimah bahkan menjangkiti ibu-ibu pun, bukan lagi terkait dengan teknik foto, namun sudah banyak masuk ke dalam ranah perilaku narsis tadi, benar-benar sudah berlebihan.

    Bagi yang memahami betul fenomena ini, akan mengetahui tingkah polah kaum Muslimah yang desperately terlihat cantik, mati-matian cari perhatian dan komentar dengan foto selfienya, dengan berbagai macam pose, mimik, dan gaya, andalannya duck-face (wajah dengan bibir yang dibuat seperti bebek).

    Padahal Allah berpesan pada Muslimah,
    “Katakanlah kepada wanita yang beriman: ‘Hendaklah mereka tundukkan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya’…” (QS 24:31)

    Perintah Allah sudah jelas, bahwa wanita harus menjaga diri mereka, menjaga rasa malu dan kemaluan, tidak justru menampakkan perhiasannya, atau bahkan memamerkan dirinya pada publik.

    Dalam ayat yang lain Allah singgung pula tentang perilaku tabarruj, yaitu segala sesuatu tindakan berhias yang ditujukan agar diperhatikan oleh lelaki.
    “dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (QS 33:33)

    Menurut Ibnu Mandzur, arti tabarruj adalah wanita yang memperlihatkan keindahan dan perhiasannya dengan sengaja kepada lelaki. Imam Qatadah menambahkan tatkala menafsirkan ayat ini, bahwa tabarruj adalah wanita yang saat berjalan keluar dari rumahnya berlenggak-lenggok lagi menggoda lelaki.

    Sampai disini saja, kita semua harus bermuhasabah, memang ini perkara amalan hati, namun alangkah baiknya bila kita bertanya pada diri sendiri, apakah amanah yang Allah pinta untuk kita jaga itu, rasa malu itu sudah kita tunaikan? Ataukah kita menggerusnya terus-menerus dengan melatih memamerkan diri kita pada oranglain? Salah satunya dengan selfie?

    Kedua, bila kita memperhatikan fakta secara mendalam, maka kita akan memperhatikan bahwa fenomena selfie ini sangat berkaitan dengan materialisme. Bahwa segala sesuatu diukur dengan kepuasan fisik, mencari perhatian dari yang fana dan tertagih untuk melakukan hal tersebut terus-menerus. Karenanya bahaya selfie ini dikhawatirkan akan mengantarkan kita paling banyak pada takabbur, riya, dan paling sedikir sifat ujub, yang ketiganya adalah penghancur amal salih.

    Kita tidak sedang mengatakan bahwa selfie pasti ujub, riya, takabbur, tidak pernah. Kita pun tidak membahas halal dan haramnya. Selfie kita kembalikan lagi sebagai salah satu teknik foto, dan berfoto adalah boleh. Namun apakah salah ketika kita bernasihat bahwa hati-hati seringnya selfie ini berujung pada ujub, riya, takabbur?

    “Tiga dosa yang membinasakan, sifat pelit yang ditaati, hawa nafsu yang dituruti, dan ujub seseorang terhadap dirinya” (HR Thabrani)

    Apa yang sebenarnya orang inginkan tatkala melakukan selfie? Tentu ada banyak niat. Hanya saja bila kita perhatikan kebanyakan foto yang dihasilkan? Berbagai pose yang dibuat dengan mimik yang tak kalah ganasnya, mengagumi diri sendiri, takjub pada diri sendiri, bukankah ini namanya ujub?

    Naik lagi satu tingkat, selfie ini dilakukan agar bisa diunggah ke media sosial, agar dikomentari dan di-likes, mulailah dia berbuat karena orang lain, bukan karena Allah Swt, bukankah ini namanya riya?

    Naik lagi satu tingkat, dengan mengagumi foto, dipuja-puji oleh orang lain, lalu dia menganggap dirinya lebih dari orang lain, bukankah ini takabbur?

    Bila diantara kita bebas daripada sifat-sifat begitu, tentu kita bersyukur. Dan jikalau kita tidak memiliki hal-hal seperti itu saat melakukan selfie, maka silakan saja. Hanya saja hati-hati, hati yang berpenyakit, seringkali tidak menyadari.

    “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang berkecukupan, dan yang tidak menonjolkan diri” (HR Muslim)

    Jadi jelas disini, tidak pernah sekalipun saya menyatakan selfie itu haram, yang ada hanya nasihat dari seorang Muslim pada Muslim yang lainnya. Jika ada kebaikan mudah-mudahan kita dapat menyadari, bila tidak ada kebaikan maka campakkan saja.
    ***********
    - Felix Siauw -

    sumber: http://goo.gl/gS18UY
    ust.Felix