• Beranda
  • Twitter
  • Pesbuk
  • Sosbud
  • Polhuk
  • Sastra
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Asal Mula
  • PKn
  • SKI
  • Biologi
  • Fisika
  • Sejarah Villa Isola

    Orang Bandung mana sih yang gak kenal Villa Isola? 


    Villa Isola adalah milik seorang jutawan blasteran Italia-Jawa, Dominique Willem Berretty. 

    Willem Berrety

    Nama Isola sendiri merupakan singkatan dr M’ISOLO E VIVO (Saya mengasingkan diri dan bertahan hidup). 


    Walaupun terpencil, Villa Isola merupakan bangunan karya Schoemaker ini tercanggih di jamannya. Villa ini dibangun tahun 1933 dgn biaya 500.000 gulden, mewah banget kan..
    Villa Isola jadul

    Interior Isola jadul

    Setelah Berretty wafat 1934, Villa Isola dibeli Hotel Homann, hingga jd Bumi Siliwangi di tahun 1954.
    Bumi Siliwangi
     
    Kabarnya, ada anak perempuan Berretty yang bunuh diri di Isola ini dan masih suka berkeliaran. Hiy~
    ***
    Sumber: http://t.co/taLfmh9lHY
    ************


    Kini, Isola menjadi salah satu gedung yang ada di kawasan kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Saya kebetulan alumni UPI, jadi sangat tertarik untuk merepost asal-usul Isola. Heuheuheu. Saat masih kuliah di UPI, gedung Isola digunakan sebagai gedung rektorat. Selama 4 tahun kuliah di UPI, hanya dua kali masuk ke dalam gedung Isola. Kalau tidak ada acara resmi, mungkin tidak akan pernah masuk kesana karena dijaga oleh beberapa keamanan kampus. hahaha

    Gedung Isola dikelilingi taman. Yang paling ramai dikunjungi mahasiswa upi adalah taman belakang gedung yang ada kolamnya. Sejak dulu, taman di sekitar gedung Isola dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Mulai dari kegiatan organisasi, foto-foto prewedding dan selfie, menyendiri nikmati sepi, hingga "bobogohan" (pacaran) antar mahasiswa-mahasiswi upi.

    Yang paling saya ingat adalah ketika berjalan menyusuri jalan setapak pinggiran kawasan Isola. Waktu itu jalan bertiga dengan si Eka dan si Asep. Tiba-tiba ada anjing mengejar kami, lari si anjing lebih kencang daripada kami. Alhamdulillah saya selamat, tapi kaki si Asep digigit. Hahahhaha. Maafin saya ketawa, Sep. Makasih sudah bersedia lari paling belakang. Asep itu sohib saya sejak masuk kuliah di UPI, sekarang gak pernah ketemu lagi. Mungkin anaknya sudah masuk SMA. :D

    0 comments

    Posting Komentar