• Beranda
  • Twitter
  • Pesbuk
  • Sosbud
  • Polhuk
  • Sastra
  • Kesehatan
  • Hiburan
  • Asal Mula
  • PKn
  • SKI
  • Biologi
  • Fisika
  • MUDIK! (MU)LIH (DI)SI(K)...!!

    Pulang Dulu!! Itu dalam bahasa Indonesianya, tahun ini diperkirakan ada 20 juta pemudik yang bergerak antar kota antar wilayah. Bukan hanya dari Jakarta tapi dari seluruh Indonesia. Berbondong-bondong kembali ke kota asal, ke desa, ke kampung, ke dusun dengan membawa semua pesan kejayaan di tanah perantauan.

    Waspada kawan, ada dua sifat buruk yang akan mengintai kita, setan dilepas esok hari, dia bertengger di tengkuk kita dan siap meniupkan hawa panas sifat buruk tadi. Apa itu?

    1. UJUB (Bangga Diri)
    Ketika berkumpul bersama keluarga, saudara dan tetangga gampang banget perasaan ini muncul. Baju harus yang paling baru, paling wangi, perhiasan harus keluar semua dari gelang segede gaban, kalung sebesar rantai anak dinosaurus. Gemerlap ketika duduk diantara orang-orang yang dianggap kampung yang dulu ditinggalkan.

    Mobil harus mulus, diparkir di depan sendiri agar dilihat seluruh saudara yang datang silaturahmi.

    Hati ini begitu lezat menikmati pandangan mata kagum pada yang kita miliki, pandangan dan ucapan mereka melenakan hati..

    "Waah sudah sukses sekarang ya mas"
    "Aduh mbak.. Keren abis deh sekarang, sudah mulyo welo welo hidupnya."
    "Wah pak Lurah aja kalah sama kamu mas, hebat sekali dirimu.."

    Lezat sekali.. Sungguh lezaaat sekali semua pujian itu!
    Saat itulah setan masuk ke hati, ke otak, menarik tangan untuk menepuk dada.

    "Iya laaaah.. Aku sukses karena kerja kerasku, apapun aku punya sekarang... Bla bla bla crut!"

    Dosa ujub langsung tertancap di jidat.. Jleb!!

    2. RYA' (menonjolkan kebaikan agar dipuji)
    Setan yang dilepas makin liar bergerilya lagi..

    Keluarga besar berkumpul, saatnya bagi-bagi rejeki, momen unjuk diri bahwa kita lah paling hebat! Kita lah paling kaya! Kita lah paling makmur! Kita lah paling dermawan di keluarga besar ini..! Woww! 

    Lalu setan mengajari caranya, semua keluarga kebagian! Ngasihnya jangan pas sepi, pas rame dong, biar semua orang melihat.. Jangan lupa pas ngasih uangnya jangan dilipat, biarkan terbuka, kalo perlu dikibas-kibaskan biar kelihatan warna merahnya.

    Panjul.... Kibas-kibas... Kasih!
    Partini.. Kibas-kibas.. Kasih!
    Tulkiyem.. Kibas-kibas.. Kasih!
    Dan seterusnya...

    Nikmati lezatnya decak kagum dari mereka semua! Luar biasa nikmatnya... Lezat!!
    Hati ini begitu bangga! Aku lah orang paling sukses diantara mereka semua!

    Saat itulah, dosa rya' menempel di jidat kita.. Teplok! Dan setan bahagia berguling-guling karena bertambah temannya.

    Sindiran di komik kemarin menarik, ada yang bahagia. "Horeee!! Besok lebaran!"
    "Eh kamu kemarin puasa enggak?"
    "Enggak.."
    "Terus ngapain ikut lebaran? Lebaran itu untuk orang-orang yang menang!"
    "Jleb! Jleb!"

    Dialah pemenang sesungguhnya, yang selama Ramadhan menuntaskan ibadahnya.
    Puasa dimangsa..
    semua sholat disikat..
    tadarus digerus..
    Semua tunai dan tertib diselesaikan karena taat pada Allah penciptanya.

    Pulang mudik dengan kemenangan dan kesederhanaan, baju yang dipakai di hari raya belum tentu baru, tapi bersih dan wangi. Menghormat pada waktu bertemu sanak famili.

    Ketika memberi tangannya telungkup, cukup hanya Allah dan dia sendiri yang mengetahui. Dalam gemerlap kembang api dia memilih menyelinap di rumah duafa yang santuni, menggenggam tangan mereka, memberikan rejeki yang dia miliki tanpa harus diketahui sanak dan famili. Sebulan penuh malaikat di pundak kanannya mencatat kebaikan hingga berpeluh. Bahkan hingga hari raya tiba, setan tidak diberi tempat bersender di tengkuknya..

    Engkaulah yang paling berhak menyandang bahagia di hari raya..

    Mudik.. Mulih Dikik! Pulang dulu yaaa.. Bisa juga jadi simbol perpisahan dan pamitan selamanya.

    Tahun 2014 lalu 908 jiwa meninggal dunia di jalan dalam ritual mudik. Mereka berpamitan untuk kembali pada Tuhannya. Tahun ini pun terus berjalan angkanya.. Sungguh mudik itu bukan hanya soal kebahagian dan waktunya pamer kekayaan, tapi juga waktu berhati-hati jangan-jangan malaikat maut sudah mengintai kita dibelakang, ketika pamitan mudik kita ucapkan...

    Hadirkan Allah di setiap perjalanan, undang keselamatan dengan doa, tangkal malapetaka dengan sedekah di muka...

    "Taqobbal Allahu minna wa minkum"
    (Semoga Allah menerima amalku & amal kalian)
     
     
    ------------------------------
    ~ Saptuari ~
    ------------------------------
     
    sumber: https://goo.gl/N38ZEL

    0 comments

    Posting Komentar